Beberapa pelajar memainkan sebuah adegan. Sementara yang lain ada di belakang kamera. Beberapa kali adegan salah atau kurang bagus diulang sampai benar-benar dianggap sempurna. Kemudian letak kamera dipindah untuk mengambil gambar adegan yang sama.
Demikian materi praktik mengoperasikan kamera sebagai bagian dari workshop produksi film yang digelar Smega Movie SMK Negeri 1 Purbalingga yang difasilitasi Cinema Lovers Community (CLC), 25-26 Agustus 2012. Dua tahun lalu, workshop diadakan di sekolah, tahun ini digelar di lingkungan Puskesmas Bojong, Kecamatan Purbalingga.
“Membuat film itu ternyata rumit, tapi menyenangkan. Beruntung di sekolah kami ada komunitas film, jadi saya mempunyai kesempatan ikut belajar,” ungkap Febriana Cintya Wardhani siswi kelas X jurusan Administrasi Perkantoran.
Sudah sejak dua tahun silam, 2010, sekolah kejuruan yang cukup tua di Purbalingga ini beberapa pelajarnya secara mandiri membangun sebuah komunitas film. Setiap tahun mereka menghasilkan sedikitnya satu karya film pendek.
Ketua Smega Movie Doni Saputra mengaku selama dua tahun mereka berjuang menjadikan komunitas filmnya diakui pihak sekolah sebagai ekstrakulikuler. “Kami ingin komunitas film diakui sekolah seperti kelompok minat lain dan seperti komunitas film di sekolah lain,” ujar siswa kelas XI jurusan Rekayasa Perangkat Lunak.
Dasar-Dasar Film
Berbagai materi dasar-dasar produksi film pendek fiksi disampaikan dan diajarkan pada para pelajar. Mulai dari apresiasi film, penulisan skenario, managemen produksi, tata kamera, tata gambar (editing), hingga praktik kamera dan editing.
Salah satu pegiat CLC Nanki Nirmanto mengatakan waktu dua hari tidaklah cukup menyampaikan materi dan bagaimana pelajar mengembangkan materi yang mereka peroleh. “Namun dengan waktu yang sempit berusaha dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membuahkan hasil yang baik. Syaratnya seusai workshop, peserta harus ma uterus belajar,” tutur manager CLC ini.