Minggu, 05 Mei 2013

Purbalingga Kembali Boyong Keris Pusaka Gayaman FFS 2013



Tiga tahun berturut-turut, Purbalingga lewat karya film pendek pelajarnya kembali memboyong keris pusaka Gayaman Festival Film Solo (FFS) 2013. Kali ini lewat film “Lawuh Boled” besutan sutradara Misyatun dari SMK Negeri Rembang Purbalingga.

“Lawuh Boled” berhasil diganjar sebagai film terbaik kategori Gayaman Award FFS 2013 pada malam penganugerahan Minggu, 5 Mei 2013, di Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Film produksi Pedati Film ini mampu menyisihkan tiga film nominator lain yaitu “Nitisara” dari SMK Negeri 3 Batu Jawa Timur, “Asmaus Kronistus Nularus” dari SMP Pembangunan Jaya Tangerang Selatan dan film “Hanacaraka” rekan satu daerah dari SMP Negeri 4 Satu Atap Karangmoncol Purbalingga.

“Ini kejutan. Sama sekali kami tidak menyangka. Masuk sebagai nominator dan berkesempatan diputar dan diapresiasi di Festival Film Solo saja sudah sebuah kemenangan,” ujar Misyatun usai menerima penghargaan.

Menurut Misyatun, kemenangan ini merupakan kerja keras seluruh kru dan dukungan dari semua pihak. “Keberhasilan ini merupakan kebanggaan bagi sekolah kami dan sekaligus bagi kota kami Purbalingga,” jelasnya.

Dua tahun sebelumnya, pertama FFS digelar pada 2011, pelajar Purbalingga lewat film “Pigura” menyabet jawara Gayaman Award dan juga pada penyelenggaraan FFS 2012 lewat film “Langka Receh”. Kedua film itu diproduksi oleh pelajar SMP Negeri 4 Satu Atap Karangmoncol Purbalingga.

Film pendek “Lawuh Boled” yang diproduksi Pedati Film berkisah tentang sebuah keluarga miskin di desa yang diwakili oleh sosok ibu. Karena kondisi buta huruf, ibu itu merasa dibohongi oleh pejabat RT di desanya.

Beras jatah Raskin (beras untuk rakyat miskin) yang menjadi hak kaum miskin, ternyata tidak diterima oleh sang ibu. Kupon jatah Raskin tertukar dengan kupon milik orang lain, dikarenakan ibu itu tak mampu membaca.

Selain menjadi Jawara di kategori Gayaman (pelajar) FFS 2013, film pendek “Lawuh Boled” yang diproduksi tahun 2013 ini juga sempat menyabet Film Terbaik kategori pelajar Malang Film Festival (MafieFest) 2013 dan saat ini sedang diikutkan pada ajang Festival Film Purbalingga (FFP) 2013.

Manajer Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga Nanki Nirmanto mengatakan keberhasilan film-film pelajar Purbalingga selama ini sebagai buah hasil kerja keras mereka. “Terpenting adalah bagaimana terus mempertahankan dan melahirkan generasi perfilman yang semakin handal,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar