Rabu, 03 Desember 2008

Catatan CLC Sepanjang 2008

Di penghujung tahun, Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga mempunyai sederet catatan berkait aktifitas perfilman. Produksi, program pemutaran, workshop film, partisipasi festival dan beragam kegiatan lainnya turut menghiasi sepanjang tahun 2008 ini.

Kegiatan terbesar yang digelar CLC adalah Purbalingga Film Festival (PFF) pada 16-18 Mei 2008 silam. PFF sebagai program tahunan, disamping program bulanan Bamboe Shocking Film (BSF) yang terus berlangsung hingga Desember 2008 ini. Belum lagi beberapa pemutaran film baik di Purbalingga sendiri maupun di luar Purbalingga yang sifatnya tentatif.

Untuk produksi film, ditahun ini, sedikitnya ada 20 karya film pendek baik dokumenter maupun fiksi yang sudah dihasilkan anak-anak muda Purbalingga. Mungkin secara kuantitas, jumlah tersebut cukup banyak. Namun jelas secara kualitas masih harus terus ditingkatkan terutama dalam soal teknis.

Beberapa kali workshop film, baik yang diadakan di Yogyakarta maupun di Jakarta, CLC mengirimkan anggota untuk mengikutinya.

Sementara tahun 2008 ini, ada dua karya film dari Purbalingga yang mampu menembus sebagai jawara di ajang kompetisi film. Film dokumenter “Sang Pawang Air” mampu menembus sebagai Terbaik II di Kompetisi Dokumenter Forkami Jakarta dan Film fiksi “Chutel” sebagai Pemenang I Festival Video Edukasi di Surabaya.

Sementara film documenter fenomenal “Bioskop Kita Lagi Sedih” sempat diputar di Australia pada acara PPIA Conference: The Voice of The Future Leaders Victoria University Australia 2008. Acara tersebut dalam rangka 80 Tahun Kebangkitan Nasional.

BSF #13: Mengusung Film Empat Kota (Lagi)
Tak terasa, di akhir tahun 2008 ini, program bulanan CLC yaitu Bamboe Shocking Film (BSF) telah memasuki penyelenggaraan yang ke-13. Setelah pada November 2008 lalu, BSF #12 mengusung film dari empat kota, yaitu Jember, Malang, Semarang, dan Solo.

Pada gelaran BSF #13 kembali mengusung film empat kota. Keempat kota itu adalah Jakarta, Tangerang, Yogyakarta, dan Pontianak. Film-film tersebut adalah “Hallo Hehe!” sutradara Sigit Pramono (Tangerang), “Suatu Hari” sutradara Ridwan Kusuma Putra (Jakarta), “Kapan Orang Miskin Bisa Sekolah?” sutradara Zein Mufarrih Muktaf (Yogyakarta), dan “Loper the Lover” sutradara Rendy Febrian (Pontianak).

Keempat film fiksi dari empat kota tersebut hendak diputar pada Sabtu, 6 Desember 2008, pukul 19.30 WIB, di Café Bamboe, Jalan Jenderal Sudirman 126 Purbalingga. Mari bersama mengapresiasi karya! Bolex

Tidak ada komentar:

Posting Komentar