Keseluruhan film yang diputar berasal dari Purbalingga baik fiksi maupun dokumenter. Namun karena pameran yang terkesan mendadak ini berpengaruh terhadap pengunjung yang hadir. Pun berpengaruh terhadap tontonan film yang digelar.
Hal ini diakui Budi dari Kantor Pemeliharaan Dokumen Elektronik dan Perpustakaan Purbalingga. “Pameran ini memang kurang persiapan dan publikasi yang kurang tergarap. Praktis hanya anak-anak sekolah yang berkunjung karena mudah dimobilisasi,” katanya.
Turut memeriahkan pameran ini lengger pelajar dari Paguyuban Calung Pelajar Wisanggeni. Sementara CLC sendiri juga berkesempatan berpameran. Berbagai produk, baik karya film dalam bentuk kepingan DVD, leaflet, dan buletin, juga tropi hasil dari beragam festival yang diikuti.
CLC cukup rajin mengikuti berbagai pameran sebagai bentuk publikasi memperkenalkan komunitas kepada masyarakat. Nanki Nirmanto
JKFB Buka Stan di Halal Bil Halal Seruling Mas
Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB) turut berkesempatan memperkenalkan diri di acara Halal Bil Halal Keluarga Besar Seruan Eling Banyumas (Seruling Mas).
Acara yang diselenggarakan pada Minggu, 26 Oktober 2008 di Gedung Pewayangan, Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
“Inyong nembe ngerti kiyeh, nek neng mBanyumas ana film (Saya baru tahu, kalau di Banyumas ada film),” tutur Maria Artanti, mahasiswa Universitas Indonesia (UI)
Namun demikian, tidak sedikit warga yang sudah mengetahui keberadaan komunitas film di Banyumas dari karya-karyanya. Sebagian dari mereka bahkan telah memiliki film-film tersebut dan menurut mereka bisa dijadikan klangenan ketika kangen kampung halaman.
Beberapa dari warga menawarkan kerja sama dengan JKFB, untuk meramaikan acara yang sifatnya kedaerahan. Turut menyemarakkan acara tersebut Paguyuban Calung Pelajar Wisanggeni dari Purbalingga dan Grup Calung Lengger Barongsay (Calengsay) dari Purwokerto. Bolex
Tidak ada komentar:
Posting Komentar