Selasa, 02 Februari 2010

“Sang Patriot” Masuk Official Selection Ganffest 2010


Film pendek “Sang Patriot” dari Purbalingga masuk Official Selection Ganesha Film Festival (Ganffest) 2010. Film fiksi dengan sutradara perempuan yaitu Darti yang masih duduk di bangku SMP ini menjadi satu-satunya film dari Jawa Tengah yang masuk seleksi.

Sebanyak 15 film pendek yang berhasil terseleksi di festival yang diselenggarakan Lembaga Film Mahasiswa (LFM) Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, antara lain berasal dari Jakarta, Bandung, Medan, Makassar, Sumedang, dan Purbalingga.

Film-film yang masuk seleksi ini akan diapresiasi dan dinilai juri pada festival film bertaraf nasional tersebut. Dan malam penganugerahan rencananya digelar pada 28 Februari 2010 dan diambil delapan kategori terbaik.

Ke 15 film terseleksi tersebut juga berhak mengirim ide cerita baru untuk kemudian diseleksi menjadi 5 ide cerita terbaik dan berkesempatan mengikuti workshop penulisan dan penyutradaraan. Dari 5 ide cerita yang sudah dikembangkan tersebut kemudian dipilih satu terbaik untuk mendapatkan pembiayaan dalam produksinya.

Film Kejujuran
Film “Sang Patriot” yang berdurasi 11 menit ini berkisah seorang ibu yang menginginkan anak laki-laki satu-satunya menjadi tentara seperti bapaknya dulu. Namun, keinginan ibu tersebut tak menjadi kenyataan karena si anak tak lulus ujian masuk tentara.

Meskipun sebenarnya kesempatan itu ada karena sang bapak adalah pensiunan tentara yang dulu, di jaman peperangan, mempunyai anak buah yang sudah menjadi seorang komandan. Kesempatan itu tak dimanfaatkan sang bapak untuk meloloskan anaknya menjadi tentara.

Para pembuat film yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler film di sebuah sekolah di pelosok desa yaitu SMP Negeri 4 Satu Atap Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga ini berusaha mengungkap kejujuran yang di jaman ini semakin mahal harganya.

“Banyak orang tua dengan kekuasaan dan berbagai cara memaksa anak untuk bisa bekerja. Ini awal dari potensi korupsi di Indonesia,” ujar Darti, sang sutradara dengan cerdas. Menurut Darti, untuk mengabdi kepada negara tidak harus menjadi seorang tentara. Menjadi apapun, sepanjang dikerjakan dengan ikhlas dan untuk kepentingan masyarakat.

Guru kesenian yang juga pembimbing ekstrakurikuler film di SMP Negeri 4 Satu Atap, Aris Prasetyo, merasa bangga karya murid-muridnya mampu masuk seleksi festival dua tahunan itu. “Ini juga menjadi kebanggaan Purbalingga, kota kecil yang mampu berbicara di tingkat Nasional melalui karya film pendek,” ungkapnya.

Sebelumnya, “Sang Patriot”, film yang diproduksi tahun 2009 ini sempat menyabet Juara Harapan III pada Festival Film Remaja (FFR) 2009. laeli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar