Senin, 15 Februari 2010
SMA Negeri Rembang Gelar Apresiasi Film Pendek
“Bila saya berkesempatan membuat film, saya akan membuat film bertema remaja yang mampu membangkitkan semangat pelajar untuk berprestasi,” ungkap Pramika, siswi SMA Negeri Rembang, Purbalingga usai pemutaran film di acara Apresiasi Film Pendek.
Acara tersebut digelar OSIS SMA Negeri Rembang kerja bersama Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, di Balai Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Selasa (16/2). Kegiatan berupa pemutaran dan diskusi film itu digelar selama dua hari, 16-17 Februari 2010.
Lebih dari 200 pelajar cukup antusias menyimak lima film yang diputar hasil karya pelajar dari berbagai sekolah di Banyumas Raya. Film-film yang diputar sebagian besar telah berprestasi dengan menembus berbagai even festival film.
Simak film “Lelaki Pesolek” hasil besutan duo sutradara Niken Sarasvati Devi dan Atik Rindarsih. Film dokumenter tentang kebiasaan pelajar laki-laki dalam bersolek ini sempat masuk Nominator Malang Film Video Festival 2007.
Dilanjut “Bumi Masih Berputar” karya Shela Ardilla dari SMA Negeri 2 Purwokerto yang pernah merebut Terbaik II diajang Purbalingga Film Festival 2009. Film soal cinta segitiga dan fenomena pasangan sejenis ini juga berhasil masuk di V Film Festival yang hendak digelar April 2010 mendatang.
Kemudian film “Nyarutang” dari Asep Triyatno siswa SMA Negeri Bobotsari yang menjadi Film Pilihan Juri (JKFB Award) di Purbalingga Film Festival 2009 dan Boemboe Forum 2009. Kemudian “Sandal Jepit” sutradara Bani Dwi K yang menjadi film Terbaik I Purbalingga Film Festival 2009 dari SMA Negeri 1 Purbalingga.
Film terakhir yang diputar adalah “Sekitar Midnight” dari SMA Negeri 2 Purbalingga hasil besutan sutradara Felix dan Pito. Film komedi horor ini mampu menyabet prestasi di tingkat Nasional yaitu sebagai Film Fiksi Terbaik dan Film Favorit Penonton di ajang Tawuran! Festival Film Pendek Pelajar 2009.
Pertanyaan Beragam
Seusai pemutaran kelima film, dilanjut diskusi. Beragam pertanyaan dan pernyataan datang dari pelajar yang hari itu dipenuhi pelajar kelas X. Mulai dari persoalan teknis dan bagaimana memunculkan dan mengemas ide yang baik untuk dijadikan skenario film.
Tidak cukup tentunya waktu untuk berdiskusi dan menjawab keingintahuan pelajar terkait produksi film. Paling tidak, ‘virus’ film pendek telah merebak di kalangan pelajar SMA Negeri Rembang. Berharap setelah acara apresiasi ini akan muncul bibit-bibit pembuat film muda di tanah kelahiran Panglima Besar Jenderal Sudirman ini.
Salah seorang guru yang juga koordinator acara apresiasi Puji Rahayuning Pratiwi mengatakan pihak sekolah siap memfasilitasi siswa yang mempunyai keinginan dan berniat belajar membuat film. “Dengan bimbingan para pegiat film yang tergabung dalam CLC, SMA Negeri Rembang siap meramaikan film pendek di Purbalingga,” harapnya. laeli
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar