Minggu, 13 Juni 2010
Workshop Film SMA Negeri 2 Purwokerto
Di sebuah jalan tanjakan di wilayah obyek wisata Baturraden, Purwokerto, sekelompok anak muda yang sedang melakukan kegiatan kreatif berupa proses pengambilan gambar dalam satu produksi film sempat mencuri perhatian setiap pengendara yang melintas.
Kegiatan ini untuk mengisi waktu luang usai Ulangan Kenaikan Kelas (UKK). Adalah anak-anak ekskul broadcast SMA Negeri 2 Purwokerto yang menggelar workshop film selama dua hari, 12-13 Juni 2010 di Baturraden.
Workshop yang ditujukan bagi pelajar kelas X untuk lebih mendalami bidang multimedia. Dengan pendampingan tim dari Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga dan Cengloe Purwokerto (komunitas yang bergerak di dunia penulisan kreatif), para peserta workshop bersemangat mengikuti tahapan workshop.
Pada workshop singkat kali ini, disampaikan dan dipraktikkan berbagai materi proses produksi film, mulai dari pengertian film, manajemen produksi, pengembangan ide dan penulisan skenario, tata kamera, editing, hingga praktik pengambilan gambar.
Melatih Penggalian Ide
Menurut salah satu peserta workshop, Maulida Nurul Innayah, yang baru pertama mengikuti workshop film merasa penting dengan adanya kegiatan ini. “Meskipun waktunya singkat, namun mampu membuat kami sedikit banyak mengerti seluk-beluk produksi film pendek,” tutur Nana, panggilan akrab siswi kelas X ini.
Pada materi penggalian ide cerita, masing-masing perserta mengeksplorasi baik secara personal maupun kelompok. Hasilnya, peserta belum memberikan ragam tema dan ide cerita bahkan mereka cenderung gagap dalam mengungkapkan gagasan.
Koordinator Cengloe Bangkit Wismoyo mengungkapkan ide cerita untuk kemudian menulisnya merupakan kebiasaan yang terlatih. “Sementara peserta workshop yang terdiri dari pelajar SMA tidak terbiasa menulis. Budaya literer hampir tidak dikenal di kalangan anak muda sekarang,” tuturnya.
Bila kebiasaan menulis belum terlatih dikalangan pelajar, memaksa untuk berlatih menulis adalah salah satu strateginya. Dengan workshop film ini, materi penggalian ide cerita dan menuliskannya adalah bagian dari tahapan workshop.
Pada workhsop ini diperoleh satu ide cerita film pendek fiksi dan film dokumenter. Untuk ide film fiksi pendek proses menulis sampai tahapan pengembangan treatment, untuk kemudian dilanjutkan usai workshop. Sementara ide film dokumenter akan dilanjutkan dengan tahapan riset terlebih dahulu.
Koordinator workshop Cendana Kurniawati mengatakan, workshop yang baru pertama kali ini direncanakan akan menjadi agenda tahunan dalam rangka melatih dan mencari bibit penghobi film di SMA Negeri 2 Purwokerto. “Berharap denyut proses produksi film ada di sekolah kami seperti halnya di sekolah-sekolah lain di wilayah Banyumas Raya,” tutur siswi kelas XI ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar