Beginilah pelatihan yang diadakan di Kelompok Tani “Tani Makmur” Desa Pekaja Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas, berbekal buku dan bolpoin. Para petani mendengarkan dengan seksama apa yang diberikan oleh THL Pertanian. Pelatihan ini dimaksud untuk membantu petani dimana harga pupuk dari tahun ke tahun harganya selalu naik.
Dengan memanfaatkan lingkungan sekitar bersama dengan petani membuat pupuk organik. Pada Pelatihan yang di laksanakan Minggu ke-1 di Bulan Desember 2010, diajarkan cara membuat pupuk organik dengan menggunakan akar bambu, biasa dikenal dengan (Plant Growth Promoting Rhizobakteri) PGPR. Bahan dan alat serta cara pembuatan bisa dilihat disini.
Pembuatan PGPR ini tergolong mudah yaitu dengan memanfaatkan rendaman akar bambu sebagai biangnya. Mengapa kita mengambil akar bambu, karena didaerah tersebut banyak terdapat bambu dan juga tanaman bambu tidak perlu dipupuk tetapi selalu tumbuh lebat MENGAPA ? Ternyata kalo kita telusuri pada akar bambu terdapat bakteri yang disebut Rizobium.
Pembuatan pupuk ini memerlukan waktu 15 hari sampai pupuk PGPR ini dapat digunakan, apabila jadi baunya seperti tape kecut apabila gagal baunya busuk. Setelah jadi dan disaring bisa dikocorkan ataupun disemprotkan ke tanaman dengan dosis 1 gelas aqua untuk tangki 14 liter. Bagi yang belum, dicoba yuk dicoba.....
Pembuatan PGPR ini tergolong mudah yaitu dengan memanfaatkan rendaman akar bambu sebagai biangnya. Mengapa kita mengambil akar bambu, karena didaerah tersebut banyak terdapat bambu dan juga tanaman bambu tidak perlu dipupuk tetapi selalu tumbuh lebat MENGAPA ? Ternyata kalo kita telusuri pada akar bambu terdapat bakteri yang disebut Rizobium.
Pembuatan pupuk ini memerlukan waktu 15 hari sampai pupuk PGPR ini dapat digunakan, apabila jadi baunya seperti tape kecut apabila gagal baunya busuk. Setelah jadi dan disaring bisa dikocorkan ataupun disemprotkan ke tanaman dengan dosis 1 gelas aqua untuk tangki 14 liter. Bagi yang belum, dicoba yuk dicoba.....
By Yusuf Himura
Tidak ada komentar:
Posting Komentar