Minggu, 24 Juni 2012
Dua Film Pelajar Purbalingga Raih Penghargaan FFPI 2012
Film fiksi “Jono Berlari” sutradara Astia Nur Astuti dari SMA Negeri 1 Bukateja dan film dokumenter “Bangku Untuk Remaja” sutradara Dwi Astuti dari SMA Negeri 1 Kutasari masing-masing berhasil menyabet Film Terbaik kategori Fiksi (live action) dan kategori Dokumenter pada ajang Festival Film Pelajar Indonesia (FFPI) 2012. Festival pelajar yang memasuki tahun ke-3 ini digelar di Art Cinema kampus Institut Kesenian Jakarta pada 23-24 Juni 2012. Tahun ini FFPI mampu mengumpulkan 154 karya film dari lima kategori seluruh Indonesia. “Penghargaan ini yang pertama bagi film produksi perdana sekolah kami. Jadi membanggakan dan harapannya menjadi penyulut semangat saya dan teman-teman untuk terus membuat film,” tutur Astia Nur Astuti sutradara “Jono Berlari”. Film pendek “Jono Berlari” produksi Sabuk Cinema ekskul sinematografi SMAN 1 Bukateja berkisah tentang seorang pelajar bernama Jono. Untuk menjadikan sepatunya hitam, Jono yang bercita-cita menjadi atlet lari mengoleskan langes penggorengan. Sari, tetangga sekaligus teman sepermainan Jono, yang sangat perhatian merayu Jono mengikuti lomba. Demi Sari, Jono memenangkan lomba lari. Demi sari pula, Jono rela hadiah lomba diserahkan pada Sari untuk biaya berobat ibunya. Sementara film dokumenter “Bangku Untuk Remaja” produksi Papringan Pictures ekskul sinematografi SMAN 1 Kutasari mengungkap realita para remaja putus sekolah di Purbalingga yang bekerja di sektor plasma bulu mata. Mereka tidak melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi dan orang tua mereka hanya bisa pasrah. Sutradara “Bangku Untuk Remaja” Dwi Astuti tidak hanya bangga telah mempersembahkan yang terbaik untuk sekolahnya disaat dia harus meninggalkan sekolah karena kelulusan, tapi juga kebanggaan telah berbagi kabar nasib remaja dikampungnya yang tidak mampu mengenyam pendidikan dan terjebak menjadi buruh anak. “Lewat karya film kami bisa berbagi kabar. Semoga pemerintah daerah tidak tinggal diam dan malah mendukung semakin terpuruknya nasib buruh anak di Purbalingga,” tutur sutradara yang sebelumnya telah mengantarkan film ini meraih dokumenter terbaik ajang Festival Film Purbalingga 2012 lalu. Selain kategori fiksi dan dokumenter, FFPI 2012 juga memberi penghargaan terbaik pada kategori animasi yang diraih “Rainbow” dari SMKN 2 Buduran Sidoarjo, kategori iklan layanan masyarakat diraih “Hindari Penggunaan Handphone Saat Berkendara” dari SMKN 1 Cimahi, dan kategori video musik “Melodiku” SMKN 2 Buduran Sidoarjo, serta sutradara terbaik diraih Mohamad Andung dengan filmnya “Keliling Indonesia” yang berhak mendapat beasiswa 8 semester di Fakultas Film dan Televisi (FFTV) IKJ. Salah satu juri yang juga Dekan FFTV IKJ Gotot Prakosa, S.Sn., M.Hum., berjanji bila para sutradara yang karyanya lolos seleksi di FFPI 2012 ini tertarik masuk FFTV IKJ, mereka akan masuk tanpa tes. “Ini menjadi komitmen kami menjaring bakat-bakat pembuat film dari berbagai daerah,” ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar