Rabu, 12 Desember 2012

Workshop Produksi Film SMK Kesatrian Purwokerto



Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang sinematografi, SMK Kesatrian Purwokerto menggelar “Workshop soft skill pembuatan film pendek” bagi siswa kompetensi keahlian multimedia selama dua hari, 11-12 Desember 2012.

Workshop dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs. Joko Wiyono, M.Si. Menurutnya, banyak SMK di Kabupaten Banyumas yang membuka jurusan Multimedia. “Kita berharap, banyak lahir kelompok-kelompok pembuat film dengan karya-karyanya yang bermutu,” ujarnya.

Sementara Kepala SMK Kesatrian Purwokerto Drs. Agung Budiyono, MM. Pd mengatakan siswa perlu mendapat pengetahuan dari praktisi film yang sudah berpengalaman. “Beruntung dari kota tetangga yaitu Purbalingga, ada kelompok pecinta sinematografi yang mau berbagi ilmunya,” ungkapnya.

Workshop dengan mengundang fasilitator dari Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga ini mempelajari proses dari praproduksi, produksi, dan pascaproduksi untuk film pendek. Materi yang disampaikan berupa manajemen produksi, penulisan skenario, teori dan praktik kamera, hingga teori dan praktik penyuntingan gambar (editing).

Menurut salah satu peserta workshop Dellani Putri Pertiwi, ia dan beberapa temannya sempat memproduksi film pendek namun hasilnya belum memuaskan. “Karena belum tahu seperti apa bentuk dan cara menulis skenario film, kami menulisnya masih asal-asalan,” tutur siswi kelas X jurusan multimedia.

Dari cerita beberapa peserta workshop, mereka telah beberapa kali memproduksi film pendek, namun hasilnya masih belum dirasa memuaskan dan masih dipertontonkan untuk kalangan sendiri. Hal ini karena pengetahuan dasar produksi film pendek masih kurang.

Manajer CLC Pubalingga Nanki Nirmanto mengatakan, sebagai kabupaten terbesar di Banyumas Raya, pelajarnya mempunyai potensi yang besar untuk berkembang di dunia sinematografi. “Berbeda dengan Purbalingga, di Banyumas pemerintah daerahnya sangat mendukung, pelajarnya bersemangat, workshop ditingkat sekolah saja dibuka oleh pejabat dinas, apalagi?,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar