Minggu, 16 Juni 2013

Remaja Purbalingga Produksi Video Diary



Jelang Hari Remaja Internasional

Menjelang Hari Remaja Internasional (International Youth Day) 2013 yang akan jatuh pada 12 Agustus 2013, puluhan pelajar dan remaja Purbalingga menyibukkan diri dengan memproduksi video diary dengan tema besarnya “Catatan Remaja Indonesia (CARI)”.

Produksi video oleh remaja di Purbalingga yang juga dilakukan ratusan remaja di seluruh Indonesia adalah bagian dari program Jalan Remaja 1208 yang diprakarsai Yayasan Kampung Halaman Yogyakarta.

Salah satu pembuat video, Eli Antani, mengungkapkan ketertarikannya mempersiapkan peringatan Hari Remaja Internasional dengan membuat video. “Sebagai remaja, kami dituntut peka terhadap apa yang terjadi di sekitar kami. Caranya ya dengan menceritakan apa yang terjadi di lingkungan kami yang kemudian dituangkan pada video,” tutur siswi SMA Negeri Bobotsari ini.

Setelah melakukan pencarian isu-isu seputar remaja langsung ke masing-masing komunitas di Indonesia, tim Kampung Halaman menentukan lima tema video yaitu, Budaya dan Media, Pendidikan dan Lapangan Pekerjaan, Konflik, Hak Asasi Manusia, dan Lingkungan.

Di Purbalingga sendiri ada tujuh komunitas remaja yang sedang memproduksi video diary tersebut, yaitu Smega Movie SMK Negeri 1 Purbalingga yang memproduksi video tentang ketidakberdayaan pengelola plasma bulu mata palsu terhadap buruh yang masih di bawah umur, Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga tentang hak asasi perempuan terhadap sedikitnya fasilitas toilet di pabrik dengan ribuan jumlah buruh perempuan, Papringan Pictures SMA Negeri Kutasari Purbalingga tentang pencemaran air tanah warga di sekitar TPA Banjaran.

Sementara Pak Dirman Film SMA Negeri Rembang Purbalingga membuat video tentang diskriminasi siswa jurusan IPA dan IPS, Pedati Film SMK Negeri Rembang Purbalingga tentang sulitnya penanganan persoalan sampah di Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, Linglung Production SMA Negeri Bobotsari tentang satu-satunya sekolah gratis di Purbalingga, serta Forkappi Desa Gandasuli yang berkisah tentang seorang anak yang menjadi buruh tani sementara cita-citanya menjadi seorang guru.

Salah satu pegiat Cinema Lovers Community (CLC) Asep Triatno selaku fasilitator, menyatakan dukungannya pada program Jalan Remaja. “Kami mendukung karena memberi kesempatan bagi remaja di Purbalingga untuk menyuarakan sikap dan cara pandang mereka tentang diri dan lingkungannya ke publik melalui media, yaitu video atau film,” ungkapnya.

Video-video tersebut nantinya akan diputar serentak di seluruh dunia di Hari Remaja Internasional di puluhan titik pemutaran. Termasuk tujuh titik pemutaran dimana remaja Purbalingga memproduksi video diary.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar