Pada hari Jumat 7 Desember 2007 bertempat di Gedung Soemardjito Unsoed Purwokerto, Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB) bekerjasama dengan Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas (DKKB) mengadakan Karnaval Film Pendek Banyumas 2007 dengan tagline “film itu sexy”. Acara dimulai pukul 14.15 WIB dengan diantarkan pembawa acara Willy E. Christian disusul sambutan pembukaan oleh Sari Handayani selaku Project Officer Karnaval Film Pendek Banyumas 2007.
Dalam sesi pembukaan, hadir kurang lebih 100 audiens yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat Banyumas. Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan sesi pawai Film Perancis pada pukul 14.30 WIB hingga pukul 15.30 WIB. Dalam sesi pawai film Perancis diputar empat film pilihan dari Perancis yaitu La Traverse, Treinta Anos, Pacotille, dan Omnibus yang menyuguhkan cerita dramatis mengenai kehidupan. Dari hal sepele sampai persoalan politik yang membawa mimpi buruk.
Acara dilanjutkan sesi temu penggiat film pendek Banyumas yang menghadirkan T. Lintang G., Ahsan Andrian (perwakilan Konfiden) serta Insan Indah Pribadi (perwakilan JKFB) dengan moderator Trisnanto (Cinema Lovers Community, Purbalingga). Sesi ini dimulai kurang lebih pukul 15.40 WIB hingga pukul 17.00 WIB dengan dihadiri kurang lebih 41 orang tamu undangan dari berbagai komunitas yang ada di Banyumas.
Dalam sesi temu penggiat, diangkat permasalahan seputar komunitas film di Banyumas dan eksistensinya. Pada diskusi ini para penggiat film saling bertukar pengalaman dan informasi dengan teman-teman dari Konfiden dan JKFB terkait komunitas film pendek, lengkap dengan permasalahan yang kerap bermunculan dalam komunitas. Dari sesi ini didapat beberapa kesimpulan yang secara garis besar mengharapkan komunitas film di Banyumas tidak menjadi menara gading dan kebutuhan agar komunitas film pendek lebih merakyat.
Selepas sesi temu penggiat film, acara memasuki waktu break selama lebih kurang dua jam. Menginjak sesi selanjutnya, acara dimulai pukul 19.10 WIB dengan pembukaan oleh Bapak H. Ratimin Sedjowikarto, S. Sos, M.Hum, mantan kepala Bakesbanglinmas Banyumas, yang mewakili Ketua DKKB. Dalam sambutannya beliau berharap acara seperti ini tidak hilang begitu saja dan dapat terus ada sebagai wadah kreatifitas penggiat film di Banyumas.
Pada sesi ini, audiens yang datang kurang lebih 100 orang. Setelah sambutan dari perwakilan DKKB acara dilanjutkan suguhan film dokumenter tentang JKFB, yang berdurasi kurang lebih 15 menit. Dalam film dokumenter JKFB dapat disimak tanggapan dan harapan para pembuat film, pemerhati film yang berasal dari wilayah eks-Karesidenan Banyumas maupun kota-kota lain seperti Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta mengenai dinamika kegiatan perfilman di eks-karisidenan Banyumas.
Pukul 19.30 WIB sampai pukul 20.10 WIB, acara dilanjutkan dengan pawai film pendek Konfiden. Sesi ini dibuka dengan sedikit pengantar dari T. Lintang G. yang memberikan gambaran film yang diputar pada sesi ini. Film-film yang diputar dalam pawai film Konfiden adalah pemenang festival film pendek Konfiden 2006, yaitu Harap Tenang Ada Ujian, Kwek dan Free as a Bird. Namun karena kendala teknis, dua film yang sedianya akan diputar (Harap Tenang Ada Ujian dan Kwek) tidak dapat ditayangkan pada sesi ini.
Acara pun dilanjutkan dengan pawai film dari wilayah eks-Karisidenan Banyumas (Cilacap, Banyumas dan Purbalingga) yang tergabung dalam JKFB. Sebelum pemutaran film dari tiga wilayah tersebut, Bowo Leksono selaku perwakilan dari JKFB memberikan sedikit pengantar terkait dengan film yang akan diputar pada sesi ini. Sesi pawai film pendek eks-Karisidenan Banyumas dimulai pukul 19.30 WIB dan berakhir pukul 21.15 WIB.
Dalam sesi pembukaan, hadir kurang lebih 100 audiens yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat Banyumas. Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan sesi pawai Film Perancis pada pukul 14.30 WIB hingga pukul 15.30 WIB. Dalam sesi pawai film Perancis diputar empat film pilihan dari Perancis yaitu La Traverse, Treinta Anos, Pacotille, dan Omnibus yang menyuguhkan cerita dramatis mengenai kehidupan. Dari hal sepele sampai persoalan politik yang membawa mimpi buruk.
Acara dilanjutkan sesi temu penggiat film pendek Banyumas yang menghadirkan T. Lintang G., Ahsan Andrian (perwakilan Konfiden) serta Insan Indah Pribadi (perwakilan JKFB) dengan moderator Trisnanto (Cinema Lovers Community, Purbalingga). Sesi ini dimulai kurang lebih pukul 15.40 WIB hingga pukul 17.00 WIB dengan dihadiri kurang lebih 41 orang tamu undangan dari berbagai komunitas yang ada di Banyumas.
Dalam sesi temu penggiat, diangkat permasalahan seputar komunitas film di Banyumas dan eksistensinya. Pada diskusi ini para penggiat film saling bertukar pengalaman dan informasi dengan teman-teman dari Konfiden dan JKFB terkait komunitas film pendek, lengkap dengan permasalahan yang kerap bermunculan dalam komunitas. Dari sesi ini didapat beberapa kesimpulan yang secara garis besar mengharapkan komunitas film di Banyumas tidak menjadi menara gading dan kebutuhan agar komunitas film pendek lebih merakyat.
Selepas sesi temu penggiat film, acara memasuki waktu break selama lebih kurang dua jam. Menginjak sesi selanjutnya, acara dimulai pukul 19.10 WIB dengan pembukaan oleh Bapak H. Ratimin Sedjowikarto, S. Sos, M.Hum, mantan kepala Bakesbanglinmas Banyumas, yang mewakili Ketua DKKB. Dalam sambutannya beliau berharap acara seperti ini tidak hilang begitu saja dan dapat terus ada sebagai wadah kreatifitas penggiat film di Banyumas.
Pada sesi ini, audiens yang datang kurang lebih 100 orang. Setelah sambutan dari perwakilan DKKB acara dilanjutkan suguhan film dokumenter tentang JKFB, yang berdurasi kurang lebih 15 menit. Dalam film dokumenter JKFB dapat disimak tanggapan dan harapan para pembuat film, pemerhati film yang berasal dari wilayah eks-Karesidenan Banyumas maupun kota-kota lain seperti Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta mengenai dinamika kegiatan perfilman di eks-karisidenan Banyumas.
Pukul 19.30 WIB sampai pukul 20.10 WIB, acara dilanjutkan dengan pawai film pendek Konfiden. Sesi ini dibuka dengan sedikit pengantar dari T. Lintang G. yang memberikan gambaran film yang diputar pada sesi ini. Film-film yang diputar dalam pawai film Konfiden adalah pemenang festival film pendek Konfiden 2006, yaitu Harap Tenang Ada Ujian, Kwek dan Free as a Bird. Namun karena kendala teknis, dua film yang sedianya akan diputar (Harap Tenang Ada Ujian dan Kwek) tidak dapat ditayangkan pada sesi ini.
Acara pun dilanjutkan dengan pawai film dari wilayah eks-Karisidenan Banyumas (Cilacap, Banyumas dan Purbalingga) yang tergabung dalam JKFB. Sebelum pemutaran film dari tiga wilayah tersebut, Bowo Leksono selaku perwakilan dari JKFB memberikan sedikit pengantar terkait dengan film yang akan diputar pada sesi ini. Sesi pawai film pendek eks-Karisidenan Banyumas dimulai pukul 19.30 WIB dan berakhir pukul 21.15 WIB.
Dimulai dengan sesi pawai film Cilacap yang menampilkan lima film diantaranya Nilai 5, Waktu Habis, ESTU, Anak Pejabat, dan Membakar Langit. Dilanjutkan dengan pawai film Banyumas yang menampilkan empat film, yaitu Blind Date, Kenyo, TV-Angel, dan Nyong Teyeng. Akhir sesi film pendek ini ditutup oleh pawai film Purbalingga yang menampilkan tiga film yaitu, Peronika, Pasukan Kucing Garong, dan Lengger Santi.
Mendekati penghujung acara Karnaval Film Pendek Banyumas, panitia kembali mencoba memutar dua film pemenang festival film pendek Konfiden 2006. Namun, kendala teknis pun masih terjadi dan hanya satu film yang berhasil diputar yaitu film Kwek. Setelah diputarnya film pemenang festival film pendek Konfiden 2006, Kwek, acara pun ditutup pada pukul 21. 45 oleh MC Willi E. Christian. Selama acara berlangsung lebih kurang 500 penonton datang menyaksikan film pendek yang disuguhkan dalam Karnaval Film Pendek Banyumas 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar