Selasa, 23 September 2008

“Musibah” Film Terbaru Bozz Community


Setelah memproduksi film bergenre fiksi bertajuk “Gairah Salimin” yang sempat dikompetisikan di Purbalingga Film Festival (PFF) 2008 lalu, Bozz Community sebagai salah satu komunitas film yang tergabung dalam Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, kembali memproduksi film fiksi.

Dengan menggandeng Teater Linglung SMA Negeri 1 Bobotsari, Nanki Nirmanto dan Wahyu Setiya Budi mencipta film berjudul “Musibah”. Film ini merupakan film pertama Bozz Community yang digarap duet sutradara. Sebelumnya semua film Bozz Community merupakan karya tunggal.

Film yang pengambilan gambarnya di Desa Karang Duren, Kecamatan Bobotsari ini bercerita tentang kesenjangan sosial dengan membandingkan secara langsung antara si kaya dan si miskin. Kurim, anak laki-laki satu-satunya dari janda miskin. Ia kerap mendapat perlakuan kurang mengenakan selama hidupnya. Berbanding terbalik dengan Kurim adalah Acha, gadis cantik anak orang kaya.

Suatu ketika Kurim berharap bisa menjadi pasangan Acha. Karena kepercayaannya dengan mitos akan mimpi, Kurim berharap mendapat anugerah tapi kenyataannya malah mendapatkan musibah.

“Tujuan produksi film ini untuk menyadarkan masyarakat yang masih percaya akan mitos mimpi. Orang terkadang hidup pusing hanya karena mimpi buruk yang dialami” ujar Nanki Nirmanto sutradara film ini.

Take Ulang
Sebenarnya, film “Musibah” mengalami take ulang. Sebelumnya sudah selesai produksi malah sempat diputar di beberapa tempat. Tapi karena adanya kebutuhan, film ini diambil gambar ulang agar memperoleh hasil yang maksimal.

“Kita mengharapkan film ini bisa dijadikan tolak ukur dari film-film SMA di Purbalingga, makanya kami merasa harus take ulang” kata Wahyu yang juga sutradara film ini.

Ade Sofyan dan Nilawati yang menjadi pemeran utama dalam film ini pun ikut angkat bicara. Mereka mengaku belum total dalam berakting saat pengambilan gambar sebelumnya karena terburu waktu dengan tuntutan kegiatan OSIS untuk segera diputar.

Diharapkan film yang cukup komplek adegan lucu dan mengharukan ini mampu memberi warna di tengah-tengah perfilman pendek Purbalingga dan Banyumas pada umumnya. NN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar