Minggu, 30 Agustus 2009

“Sekitar Midnight” dari Purbalingga Menyabet Dua Penghargaan


Film pendek berjudul “Sekitar Midnight” dari SMAN 2 Purbalingga berhasil menjawarai dua kategori sekaligus, Film Fiksi Pendek Terbaik dan Penghargaan Konfiden (Favorit Penonton) di ajang Tawuran! Festival Film Pendek Pelajar 2009. Malam penghargaan festival tingkat nasional tersebut diselenggarakan pada 30 Agustus 2009, di ruang Audio Visual Galeri Nasional Jakarta.

Dewan juri yang terdiri dari Bagus Takwin, dosen psikologi Universitas Indonesia, John De Rantau, sutradara, dan Sesa Nasution, Editor in Chief Provoke! Magazine menilai film yang disutradarai Felixitas dan Pito ini sangat rasa Indonesia dan mampu bertutur dengan baik. Kekurangan dari film berbahasa Banyumasan ini pada persoalan teknis yang memang kerap dialami para pelajar.

Felix dan Pito yang datang bersama belasan kawan-kawannya dari berbagai SMA di Banyumas Raya: Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap sejak festival ini berlangsung, merasa bangga dan senang dengan prestasi ini. Diharapkan kemenangan ini memicu para pelajar lain di Banyumas Raya untuk berkreasi dibidang film. “Kami tidak menyangka kalau film kami mampu berkompetisi ditingkat nasional dan kemenangan ini adalah kemenangan bagi seluruh pelajar di Banyumas,” tutur Pelix.

Dua penghargaan lain adalah Film Pendek Dokumenter Terbaik diraih “Indonesia Bukan Negara Islam” sutradara Jason Iskandar dari SMA Kolese Kanisius Jakarta dan Penghargaan Khusus Dewan Juri untuk judul Facebooked sutradara Selvia Alvira, Siti Nurul Anizza, dan Deden Rhamadani dari SMAN 34 Jakarta.

Menyingkirkan Puluhan Kompetitor
“Sekitar Midnight” dan dua film pemenang lain mampu mengungguli hampir 50 karya film dari berbagai kota di Indonesia yang masuk ke panitia festival yang digelar oleh Yayasan Konfiden Jakarta sejak 28-30 Agustus 2009. Festival yang kali pertama digelar ini menjadi ajang baru bagi kreativitas pelajar di Nusantara ini.

Film-film peraih penghargaan tersebut menawarkan ide-ide segar dari para pembuatnya dan mampu berbicara sesuai lingkungan dimana para pelajar itu tinggal. Setidaknya dari film “Sekitar Midnight” yang berdurasi 15 menit ini berbicara pada konteks lokal yang kental dengan balutan materi para pemain yang berkarakter.

Felix dan Pito yang berprestasi lewat karyanya mampu menyusul beberapa pendahulunya yang juga berprestasi diberbagai festival film. Kedua pelajar SMAN 2 Purbalingga ini mempunyai harapan besar, agar sekolah mereka memfasilitasi secara terbuka dan ikhlas dalam berkreasi khususnya dalam soal film.

Dengan prestasi para pelajar dari Purbalingga ini pula, Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga dan Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB) siap untuk terus mengawal dan memfasilitasi kebutuhan para pelajar di lingkup Banyumas Raya. Termasuk memfasilitasi informasi dan kebutuhan pelajar diberbagai ajang festival film. @bolex

Tidak ada komentar:

Posting Komentar