Bioskop Rakyat #4
Ketidaksesuaian pengeluaran anggaran sekolah dengan laporan yang ada menyisa tanya pada anak-anak pengurus OSIS salah satu SMA negeri di Solo. Kenyataan itu diketahui karena semua pos pengeluaran melalui pintu laporan keuangan OSIS. Dengan segenap keberanian karena benar, mereka membongkar praktik korupsi di sekolah.
Demikian kilasan cerita salah satu film dokumenter pendek “Sekolah Kami Hidup Kami” yang diputar di Bioskop Rakyat (Biora) Sabtu, 26 Januari 2013 jam 19.30 dan Minggu, 27 Januari 2013 jam 15.30 di markas Cinema Lovers Community jalan Puring nomor 7 Purbalingga.
“Masuk ke dalam sistem dengan menjadi pengurus OSIS itu kesempatan untuk mengetahui kondisi keuangan sekolah. Namun yang saya kagumi, mereka mempunyai keberanian mengungkap penyimpangan anggaran sekolah,” ungkap Geofari Mutianingtyas, pelajar SMK Negeri 1 Purbalingga saat ngobrol santai usai pemutaran.
Sementara penonton lain, Basir Muhammad, mengatakan pelajar Purbalingga masih jauh dari keberanian mengungkapkan kebenaran seperti dalam film itu. “OSIS di Purbalingga masih menjadi kepanjangan tangan pihak sekolah. Semuanya harus nurut,” tutur penonton yang juga anggota salah satu grup musik di Purbalingga.
Pada kesempatan itu, Biora memutar dua film dokumenter pendek lain yang kesemuanya disutradarai oleh Steve Pillar Setiabudi yaitu. “Irama Hari” yang berkisah tentang berbagai makanan yang ditawarkan di gang-gang Jakarta tidak datang dengan diam. Suatu komposisi suara unik dihasilkan seharian. Hal ini didekasikan untuk orang-orang yang membawa 'suara sebenarnya' ke ibukota. Sementara film “Bukit Bernyawa” tentang sekilas cerita kehidupan masyarakat di Desa Srunen pada saat erupsi gunung Merapi tahun 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar