Rabu, 30 Januari 2013

Produksi Dokumenter SMKN 1 Purbalingga



Memproduksi film dokumenter yang membutuhkan riset dengan investigasi, cukup menguras waktu dan tenaga. Terlebih riset itu banyak dilakukan malam hari, sementara para pembuat film adalah pelajar yang masih aktif sekolah.

Pelajar SMK Negeri 1 Purbalingga yang tergabung dalam Smega Movie sedang dalam proses produksi film dokumenter pendek. Mereka mengangkat Pahlawan Nasional Usman Janatin yang diabadikan sebagai nama beberapa tempat di Purbalingga.

“Salah satu tempat yaitu Taman Kota Usman Janatin yang saat ini aktifitasnya lebih banyak untuk arena biliard dan karaoke. Tempat yang seharusnya nyaman untuk masyarakat umum, ternyata kondisi yang ada justru sebaliknya,” ungkap sutradara Doni Saputra.

Usman Janatin adalah salah satu dari dua anggota Korps Komando Operasi (KKO), sekarang disebut Marinir, yang ditangkap di Singapura saat terjadi konfrontasi dengan Malaysia. Bersama seorang anggota KKO lain bernama Harun, ia dihukum gantung oleh Pemerintah Singapura pada Oktober 1968 dengan tuduhan meletakkan bom di wilayah pusat kota Singapura pada 10 Maret 1965.

Usman Janatin dilahirkan di Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Purbalingga, Jawa Tengah pada 18 Maret 1943. Diabadikan sebagai nama taman kota dimasa pemerintahan Bupati Triyono Budi Sasongko. Nama pahlawan ini juga diabadikan sebagai nama museum yang sedang dalam proses pembangunan di desa kelahirannya.

Jauh sebelumnya, nama Usman Janatin juga sudah diabadikan sebagai nama yayasan yaitu Yayasan Pendidikan Usman Janatin. Salah satunya dengan membangun Taman Kanak-Kanak (TK) Usman Janatin.

Ariani Purnandari, salah satu periset mengatakan waktu riset yang dibutuhkan sekitar dua bulan. “Tidak hanya dihari libur kami melakukan riset dan pengambilan gambar. Kami juga ngobrol dengan masyarakat, LSM, MUI, bahkan keluarga Usman Janatin. Mereka semua merasa kecewa dengan kondisi taman kota Usman Janatin. Hanya pihak Pemerintah Daerah yang masih saja membela, padahal tidak tahu apa yang terjadi di sana,” tutur siswi kelas X ini.

Taman Kota Usman Janatin di bawah Pemerintah Kabupaten Purbalingga ini pengelolaannya oleh pihak ketiga. Karena itu, bagaimana Pemkab Purbalingga mencari tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari tempat itu. Sementara pengelola taman dengan sekuat tenaga mengeruk keuntungan sebesar-besarnya meskipun dengan jalan merugikan masyarakat.

Rencananya, film dokumenter ini akan diikutkan ke kompetisi pelajar Festival Film Purbalingga (FFP) pada Mei 2013 mendatang. “Harapannya, film kami dapat diputar dan agar masyarakat Purbalingga khususnya tahu pajak yang mereka bayarkan ke negara dipergunakan untuk apa?,” ujar Doni Saputra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar