Untuk mencoba dan selalu belajar hal baru, THL, PPL, Mantri Tani dan Petani di Kecamatan Kalibagor pada Selasa, 24 Agustus 2010 melakukan Study Banding ke Desa Bengle Kec Majalaya Karawang ke tempat Bapak Yoskar Lim / Ameng. Bapak Yos adalah seorang yang akan mengadakan Panen perdana yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Agustus 2010 di Kec. Rengasdengklok mengenai teknologi penggunaan bahan organik untuk meningkatkan hasil 30 ton per 1 ha untuk tanaman padi yang dikenal dengan “SOLBI AGRO”. Solbi Agro adalah pupuk organik cair yang dimampatkan selama 9 bulan.
Kunci utama dalam hal budidaya pertanian adalah pupuk organik harus ditambahkan karena kalo tidak ditambah lama-lama unsur hara yang ada didalam tanah akan habis. Kalo PH tanah Asam maka pupuk tidak akan terurai, mikro terangkat sedikit makronya sama sekali tidak terurai. Kunci budidaya kalo PHnya sudah normal tumbuhan apapun dapat tumbuh dengan baik, penghantarnya baik maka pertumbuhan akan mengikuti, ph dibawah 5,5 dicampurkan kapur pertanian 500 kg per hektar ditambah solbi 2 botol dalam 2 minggu ph akan naik menjadi 7 “tutur Yos lim”.
Pada tanaman padi yang akan dilakukan panen perdana menggunakan teknologi SOLBI AGRO, padi yang ditanam memiliki 600 butir per malai dan varietasnya belum dirilis, varietas ini belum akan dilepas karena belum disempurnakan, beliau membutuhkan 1 periode lagi untuk melepas varietas ini. Varietas ini untuk menghasilkan 30 ton juga belum bisa sampai, paling 15 ton kalo dalam hitungan sudah masuk, kesalahan dalam hal kerapatan tanaman, serangan keong mas, serta perrgantian tanaman baru. Dari peninjauan lapang beserta petani dari Kec Kalibagor melakukan pemilihan batang padi dan dilakukan perhitungan dihasilkan rata-rata 1 malai 400 – 500 butir per malai dengan Jarak tanam 20 x 40 cm jajar legowo 1 : 1. “Beliau menyarankan utnuk tanaman varietas sintanur, ketan, IR42 diusahakan jarak tanam dibuka yang lebar. Pada varietas yang di tanam ciherang pada tanah yang kering dan kurang unsur hara/tanah grandong dimasukkan air satu jam sudah hilang tapi bisa mengahsilkan 8 ton setelah dilakukan pembaharuan unsur hara dan jarak tanam”.
Petani Kec. Kalibagor diajak untuk melihat lokasi tanaman padi, cabai, jagung, kacang hijau, timun, pare dan kacang panjang. Saran dari pak yos “kita kalo belajar tidak pernah habis, karena ada hal-hal lainnya yang kita tidak tahu” misalnya ada tanaman cabai yang ditanam dilahan polybag tingginya bisa mencapai 3 meter dan dibudidayakan dengan teknik khusus yaitu membelokkan cahaya pada proses pembuahan, tadainya dari petani kalibagor tidak percaya tapi setelah dikasih liat foto-fotonya, agak heran kami..WOW, kok bisa ya......belajar-belajar dan belajar.
Informasi mengenai SOLBI AGRO Kunci utama dalam hal budidaya pertanian adalah pupuk organik harus ditambahkan karena kalo tidak ditambah lama-lama unsur hara yang ada didalam tanah akan habis. Kalo PH tanah Asam maka pupuk tidak akan terurai, mikro terangkat sedikit makronya sama sekali tidak terurai. Kunci budidaya kalo PHnya sudah normal tumbuhan apapun dapat tumbuh dengan baik, penghantarnya baik maka pertumbuhan akan mengikuti, ph dibawah 5,5 dicampurkan kapur pertanian 500 kg per hektar ditambah solbi 2 botol dalam 2 minggu ph akan naik menjadi 7 “tutur Yos lim”.
Pada tanaman padi yang akan dilakukan panen perdana menggunakan teknologi SOLBI AGRO, padi yang ditanam memiliki 600 butir per malai dan varietasnya belum dirilis, varietas ini belum akan dilepas karena belum disempurnakan, beliau membutuhkan 1 periode lagi untuk melepas varietas ini. Varietas ini untuk menghasilkan 30 ton juga belum bisa sampai, paling 15 ton kalo dalam hitungan sudah masuk, kesalahan dalam hal kerapatan tanaman, serangan keong mas, serta perrgantian tanaman baru. Dari peninjauan lapang beserta petani dari Kec Kalibagor melakukan pemilihan batang padi dan dilakukan perhitungan dihasilkan rata-rata 1 malai 400 – 500 butir per malai dengan Jarak tanam 20 x 40 cm jajar legowo 1 : 1. “Beliau menyarankan utnuk tanaman varietas sintanur, ketan, IR42 diusahakan jarak tanam dibuka yang lebar. Pada varietas yang di tanam ciherang pada tanah yang kering dan kurang unsur hara/tanah grandong dimasukkan air satu jam sudah hilang tapi bisa mengahsilkan 8 ton setelah dilakukan pembaharuan unsur hara dan jarak tanam”.
Petani Kec. Kalibagor diajak untuk melihat lokasi tanaman padi, cabai, jagung, kacang hijau, timun, pare dan kacang panjang. Saran dari pak yos “kita kalo belajar tidak pernah habis, karena ada hal-hal lainnya yang kita tidak tahu” misalnya ada tanaman cabai yang ditanam dilahan polybag tingginya bisa mencapai 3 meter dan dibudidayakan dengan teknik khusus yaitu membelokkan cahaya pada proses pembuahan, tadainya dari petani kalibagor tidak percaya tapi setelah dikasih liat foto-fotonya, agak heran kami..WOW, kok bisa ya......belajar-belajar dan belajar.
Contak person : Kasirun THL-TBPP Kec Kalibagor
HP : 081391658108
Tidak ada komentar:
Posting Komentar