Senin, 21 Desember 2009
CLC Gelar Pemutaran Film dan Pameran Foto
Menyemarakkan Hari Jadi Purbalingga ke-179
Dalam rangka turut menyemarakkan Hari Jadi Purbalingga ke-179, Cinema Lovers Community menggelar pemutaran film dan pameran foto. Kegiatan yang merupakan program bersama ini menjadi ruang kreatif bagi anak muda Purbalingga yang selama ini belum luas ruang geraknya.
Pemutaran film dan pembukaan pameran foto bertajuk “Kado buat Kota Tercinta” rencananya digelar pada Kamis, 24 Desember 2009 pukul 19.00 wib di Rumah Makan Asa Kita, Jl. AW Soemarmo No 35A Purbalingga dan terbuka untuk umum. Seusai pembukaan dan pemutaran akan dilanjutkan dengan diskusi. Sementara untuk pameran foto akan berlangsung dari 24 Desember 2009 hingga 2 Januari 2010.
Program Officer Kado buat Kota Tercinta Nanki Nirmanto mengatakan program bersama yang sudah dipersiapkan sejak awal November 2009 lalu telah terkumpul sebanyak 6 karya film dokumenter pendek dan 10 foto feature. “Para peserta mulai dari siswa SMP, SMA, mahasiswa dan umum. Untuk peserta umum, mulai dari pembuat film, guru, dan wartawan,” ungkapnya.
Nanki melanjutkan, karya tidak hanya berasal dari anak muda Purbalingga, tapi juga Purwokerto, khususnya untuk karya foto. “Melibatkan para penghobi foto dari kota lain bertujuan sebagai pemantik kegairahan dunia fotografi di Purbalingga,” ujarnya.
Kritik Sosial
Seluruh karya film dan foto, sesuai dengan program yang sudah disepakati, mengandung kritik sosial, lingkungan, dan pembangunan di Purbalingga. Karya seni tidak sekedar mengandung nilai estetika tapi harus mampu menjadi daya kritik.
Keenam karya film dokumenter pendek berjudul “Daging yang tak Laku” sutradara Shinta tentang keresahan para pedagang daging yang tidak laku sejak pasar pindah, “Curug oh Curug” sutradara Elma Sulistiya Ningrum tentang potensi pariwisata alam Purbalingga yang tidak terurus, “Aku Ingin Sekolah” sutradara Aris Prasetyo tentang kondisi miris pendidikan di Purbalingga, “Uwis Sesek” sutradara Anargya Uswan tentang kondisi carut-marut lalulintas di Kota Purbalingga, “Segamas” sutradara Nanki Nirmanto tentang keadaan pasar baru Segamas, “Trima Hidup Apa Adanya” karya Bowo Leksono berkisah tentang kehidupan seorang buruh salah satu pabrik di Purbalingga.
Sementara karya foto feature masing-masing berjudul “Anak Buruh”, “Menyongsong Hari Esok” karya Isro Adi Hasro, “Sang Pelestari”, “Dua Generasi”, “Prawan Pabrik”, “Ngeduk Klawing” karya Agung Pambudhy, “Hati-Hati Belum Lunas”, “Potret Buram Gedung Sekolah” karya Sasno, “Gundul”, “Krisis Air Bersih” karya Bowo Leksono.
Kado buat Kota Tercinta, tambah Nanki, adalah ajang bagi anak muda untuk berkarya dan mengkritisi lingkungan sekitarnya. “Anak muda tidak boleh hanya melihat secara kasat mata tapi harus peka terhadap kondisi sekitar”. *bolex
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar