Sabtu, 29 Mei 2010

Pidato Penutupan Festival Film Purbalingga 2010


Selama empat hari penyelenggaraan festival, program demi program telah dihantarkan dengan selamat. Banyak hal kemudian yang perlu dievaluasi dan diperbaiki di masa mendatang.

Beberapa program dalam festival kali ini adalah program baru yang berusaha ditawarkan pada publik Banyumas Raya. Respon positif luar biasa, namun masih berhenti pada tahapan respon. Untuk itu, kampanye film sebagai media edukasi dalam pengertian luas, masih butuh jalan yang panjang.

Secara riil, proses panjang festival film purbalingga selama empat tahun ini baru dirasa dibutuhkan oleh kalangan pelajar SMA Banyumas Raya. Meskipun kebutuhan ini belum secara merata.

Sayangnya, para pelajar di Banyumas Raya masih merasa bahwa festival ini sebagai ajang beradu semata. Bila sudah kalah di babak pertama, mengabaikan sama sekali tujuan festival itu sendiri.

Pun yang dialami para pembuat film yang karyanya berhasil masuk tahap seleksi. Para pembuatnya hanya mengapresiasi program dimana filmnya ada. Sementara program non-kompetisi yang menawarkan film-film di luar Banyumas Raya sebagai referensi, justru minim peminat.

Kita tidak sedang menjadikan festival ini satu-satunya tempat untuk menguji karya dengan hadirnya program kompetisi. Jauh lebih penting dari itu, festival adalah ruang untuk berinteraksi, antara pengkarya dengan karya-karya yang lain, serta antara karya dan pengkarya dengan publik penontonnya. Dengan harapan, festival ini terus mamacu pegiatnya menjadikan film sebagai media edukasi secara luas.

Masih banyak ruang tentunya yang bisa dijadiakan acuan dan pilihan bagi kawan-kawan dalam mendistribusikan karya untuk memberi kesempatan lebih banyak agar karya kita terapresiasi. Bila perlu, ruang-ruang tersebut kita ciptakan sendiri meskipun dalam skup yang kecil.

Tahun ini festival film purbalingga menghadirkan total 31 satu karya film yang diputar selama empat hari. 20 diantaranya adalah karya kompetisi; fiksi dan dokumenter pelajar serta kompetisi video mantenan se-Banyumas Raya.

19 film fiksi dan 12 film dokumenter berhasil terkumpul. Sementara untuk video mantenan terkumpul 9 video. 8 film fiksi, 5 film dokumenter terseleksi. Untuk video mantenan 5 video terseleksi. Dan malam ini, dewan juri hendak mengumumkan apa saja judul film dan video terbaik dan film favorit penonton.

Bagi kawan-kawan SMA yang filmnya belum berhasil lolos, percayalah bahwa Kompetisi yang sesungguhnya adalah ketika kalian mampu melewati proses dalam membuat film. Festival bukan segalanya, festival sekedar menjadi tempat untuk kita bersemuka dan berbagi. Mari, jadikan festival untuk kembali bersemangat berkreativitas dan berkarya; untuk Banyumas Raya, untuk Endonesa!

Terima kasih pada pihak-pihak yang telah mendukung. Terima kasih tak terhingga pada kawan-kawan kota tetangga, Banyumas, Cilacap dan Banjarnegara. Ini festival kita bersama. Terima kasih pada para pelajar SMA, kalian generasi yang akan menorehkan sejarah baru. Terima kasih pada kawan-kawan luar kota, jangan pernah bingung bahwa Purbalingga adalah bagian dari Endonesa. Terima kasih tak terhingga pada masyarakat Banyumas Raya!

Sampai jumpa di festival berikutnya !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar