Salam pertanian, temen-temen sudah mengetahui kalo pasar organik mulai digalakkan untuk tahun-tahun ini, untuk itu perlu kita kaji bersama apapun yang berhubungan dengan organik untuk dapat kita pelajari bersama. Kita tau bahwa beberapa produsen pupuk organik mulai bermunculan, itu merupakan kemudahan tersendiri dalam mencari pupukk organik, tapi kita perlu lebih hati-hati dalam memilihnya.
Dalam segi bisnis terdapat kalimat yang menyatakan “carilah keuntungan sebanyak-banyaknya dengan menggunakan/mengorbankan sumberdaya yang relatife sedikit”. Dari segi bisnis memang itu merupakan segi manajemen yang bisa dikatakan bagus, tapi dalam segi keuntungan bagi para pemakai produk ada sisi positif dan negatif. Kita garis bawahi tentang pupuk organik, semua kalangan berupaya mewujudkan pertanian yang menuju ke organik agar nantinya pasar yang dicita-citakan merupakan Agribisnis Organik yang menjual aneka produk organik yang sehat, nantinya sumber daya yang ada dapat dikelola lebih baik agar lebih ramah lingkungan.
Ada produsen tentu ada konsumen, siapa konsumen kita, yaitu “petani” apa yang dihasilkan petani yaitu produk bahan makanan. Agar tanaman dapat tumbuh dengan subur dan memiliki bahan-bahan makanan yang dibutuhkan tanaman petani mempergunakan pupuk. Kita mengingat jaman dahulu ketika para petani dalam bertaninya belum menggunkan pupuk kimia, tapi apa petani belum berminat menggunakan pupuk kimia (urea, TSP, NPK, dll), sebaliknya sekarang pemerintah mencoba memberikan rangsangan kepada petani dengan bantuan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT), dengan pemberian pupuk organik padat dan cair, serta terdapat lahan percobaan 1 ha yang dicukupi kabutuhan pupuknya sebagai sarana belajar bagi para petani. Hasil yang diperoleh ada sebagian petani yang sudah mulai menggunkan pupuk organik, tapi sebagian besar belum bisa berpisah dengan pupuk kimia.
Memasuki pasar organic, subsidi untuk pupuk kimia mulai dikurangi, hal ini dikarenakan agar nantinya para petani beralih sedikit demi sedikit menggunkan pupuk organic. Pasar organic merupakan ladang bisnis bagi para produsen pupuk organic, jadi tak heran produk pupuk organic padat dan cair sangat mudahnya kita temukan ditoko-toko dengan macam-macam merek pembuatnya. Kita selaku generasi muda apabila mengetahui ada pupuk organic yang tidak sesuai atau bisa dikatakan palsu segera laporkan kepada bupati atau wakil bupati bula perlu, karena sekarang telah dibuka pengaduan lewat sms kepada bupati dan wakil bupati.
Era memasuki pasar organic apakah berdampak positif atau negative bagi petani, kita perlu pelajari lagi macam-macam pupuk organic yang dijual dipasaran apakah benar-banar organic atau hany sebatas produk yang dibuat menyerupai organic. Disamping itu petani serasa digoncang dengan dikuranginya pupuk bersubsidi, sekarang semakin bermunculanya pupuk organic dipasaran dengan harga yang masih dibilang cukup tinggi. Hal ini menjadi pemikiran kita karena tidak ada petani kita mau makan apa ?, mau memproduksi apa ? dan mau menjual apa ? itulah mengapa petani merupakan pahlawan modern yang selalu bergerak dibidang pertanian tanpa perlu diperintah mereka akan selalu bercocok tanam untuk mensejahterakan keluarganya dan memberikan hasil panen mereka untuk dijual menghidupi seluruh Bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar