Senin, 20 Desember 2010

PENYAKIT LAYU PADA TANAMAN PISANG


Di Indonesia, pisang merupakan tanaman buah-buahan yang paling banyak di tanam petani dan produksinya paling tinggi dibandingkan dengan produksi komon\diti buah lainya. Namun akhir-akhir ini, pertanaman psang di beberapa sentra produksi menglami banyak kerusakan akibat serangan penyakit layu, baik layu fusarium maupun layu bakteri (Moko disease/ penyakit darah.)

PENYEBAB PENYAKIT

Penyakit layu Fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxsyporum f.sp cubense , sedangkan penyakit darah disebabkan oleh bakteri Ralstonia (Psedomonas) solancacearum p.v.celebensis.

Cendawan fusarium merupakan patogen tular tanah, cendawan masuk melalui lika pada akar, kemudian berkembang dan merusak jaringan pembuluh kayu (xylem), tetapi tidak sampai tandan/buah. Benang-benang cendawan (miselium) terutama terdapat dai dalam sel, khususnya dalam jaringan pembuluh kayu. Akibat kerusakan dan adanya miselium dalam jaringan tersenut transportasi makanan dan air terganggu, sehingga tanaman layu dan mati.

Cendawam fusarium dapat menyebar melalui bibit secara laten, kontak spora dengan perakaran tanaman sehat dan alat-alat pertanian. Pada media agar bakteri Rolstonia ( Pseudomonas) solanacearum membentuk koloni bulat (2-3) berwarna merah muda dengan bagian pinggir koloni berwarna bening tajam/mengkilat dan cenderung lengket. Infeksi bakjteri pada tananaman akan menyebabkan jaringan xylem mengalami nekrosis berwarna kecoklatan dan menyebar dari bongol sampai ke tandan bunga/ buah. Kerudsakan xylem tersebut menyebabakan tanaman layu mati. Penyakit darah dapat menyebar melalui bibit, ( dari rumpun yang sakit), kontak akar, alat –alat pertanian dan serangan vector.

GEJALA PENYAKIT

Gejala awal penyakit fusarium ditandai oleh menguningnya daun bagian bawah ( mulai dari tepi helaian daun) yang diikuti perubahan warna pembuluh, terutama pada pelepah daunluar. Pada stadia lanjut warna daun menjadi kuning tua atau coklat dan tangkai daun patah dibagian pangkal (gambar halaman judul). Kadang-kadang lapisan luar batang palsu ( pseudostem) terbelah mulai dari permukaan tanah.

Gejala yang paling khas adalah gejala dalamj., Apanbila batang dibelah menbujur. Terlihat garis-garis coklat atau hitam menuju ke semua arah, dari batang keatas melalui jaringan p[embuluh ke pangkal daun atau tungkai. Pemrubahan warna pada berkas pembuluh paling jelas tapak dalam batang.

Gejala paling khas serangan penyakit layu bakteri adalah daun menguning dan layu bakteri adalah daun menguning dan layu kemudian patah pada tangkainya. Bunga jantan (jantung) mongering, buah kersa dan bagian dalamnya berwarna coklat kehitaman, mulai dari tangkai buah sampai batang, bila dipotong terlihat jaringan pembuluhnya berwarna coklat kehitaman yang bila dibiarkan beberapa waktu akan mengeluarkan lendir bakteri berwarna putih dan coklat kehitaman.

PENGENDALIAN

Kultur Teknis

  • Penggunaan galur / varietas yang tahan ( belum diketahui yang tahan)
  • Penggunaan benih sehat( dari kultur jaringan atau anakan anaman sehat)
  • Penggunaan pupuk kompos yang matang disertai dengan perlakuan agens antagonis pada saat menjelang tanam.
  • Pemeliharaan tanaman yang baik dengan mencegah terjadinya pelukaan pada akar.
  • Pergiliran atau rotasi dengan tanaman yang tidak satu famili atau menjadi inang patogen
  • Pengapuran bila ph tanah rendah( minimal 15 hari sebelum tanam)
  • Sanitasi gulma perbaikan drainase kebun.

Mekanis

  • Pemb ongkaran / eradikasi tanaman sakit ( dapat dibantu dengan injeksi herbisida detelah daun-daun tanaman dipotong).

Biologis

  • Modifikasi lingkungan untuk mengaktifkan agens antagonis yang ada dalam tanah, misalnya dengan menggunakan pupuk organic.
  • Aplikasi agens antagonis ( Misal nya Gliocladium spp, Trichoderma spp. Dan Pseudomonas fluorescens).

Kimiawi

  • Alat pertanian yang digunakan untuk memotongtanaman sakit dibersihkan/ didesinfektan dengan formalin 5% atau di cuci bersih dengan sabun dan keringkan dibawah sinar matahari.
  • Benih / bibit pisang dicelupkan kedalam larutan desinfektan, misalnya formalin 1% sebelun tanam.

Karantina

  • Larangan membawa media atau bahan tanaman sakit dari daerah serangan ke daerah lain yang masih bebas penyakit.
  • Pengawasan lalu lintas benih antar daerah/ wilayah.

    Pengendalian vector( khusus untuk layu bakteri/ moko disesase)

  • Mengerodongi buah atau tandan buah menggunakan kantong plastik atau lainya segera setelah pembuahan selesai.
  • Segera membuang bunga jantan (jantung) setelah pembuahan selesai
  • Menggunakan insektisida untukl mengendalikan serangan selama masa pembungaan sampai selesai pembuahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar