Sabtu, 29 Januari 2011

Musim Tanam Yang Terencana

Menghadapi cuaca yang tidak menentu maka kita perlu sigap dalam mengantisipasi iklim yang kurang bersahabat. Perencanaan yang matang pelu kita pikirkan agar nantinya di tahun 2011 ini pendapatan kita dapat bertambah dalam hal pertanian padi sawah. Pengalaman yang sudah kita alami di masa yang lalu merupakan sebuah guru yang berharga dan hal itu merupakan langkah kedepan kita untuk memulai sebuah perencanaan. Kalo sesuai dengan perkiraan, musim kemarau pertama akan datang, perlu kita siapkan langkah-langkah kedepan, beberapa langkah diantaranya adalah :

  1. Sebelum tanam alangkah baiknya kita melakukan gropyokan tikus diareal persawahan. Bersama dengan para petani yang lainya memburu tikus yang merupakan ancaman terbesar bagi lahan yang endemis tikus setiap tahunnya.
  2. Setelah panen kembalikanlah jerami ke ladang persawahan karena dapat menjadi pupuk tambahan dan dapat meyuburkan tanah
  3. Pilihlah varietas padi yang sepesifik lokasi/biasa ditanam, gunakanlah varietas yang berlabel untuk mendapatkan pertumbuhan yang maksimal. Varietas yang tahan terhadap kekurangan air baik untuk ditanam didaerah yang mempunyai saluran irigasi yang kurang lancar seperti (Situ Patenggang, Mekongga, Situ Bagendit) sedangkan varietas pada lahan yang mempunyai irigasi yang lancar bisa digunakan varietas yang mempunyai umur pendek (Varietas Hibrida).
  4. Tanam benih muda kurang dari 20 Hari Setelah Tanam, karena dapat mempercepat proses pertumbuhan dan adaptasi lingkungan
  5. Jajar Legowo dianjurkan untuk dapat mempermudah dalam hal perawatan tanaman dan pada jajar legowo ini ada nilai tambahnya yaitu dapat mengurangi perkembangbiakan hama wereng karena tanaman lebih banyak sinar matahari yang masuk.
  6. Pada akhir-akhir ini gejala penyakit kresek ini sudah merambah ke daerah-daerah, perlu ditanggulangi dengan Pembuatan Corine Bakterium dimasing-masing Kelompok Tani, yang cara kerjanya bakteri memakan bakteri.
  7. Hama yang sangat ganas wereng, sudah menjadi musuh besar para petani, dalam pengggulangan hama wereng tanam yang arang/jajar legowo serta menjaga agar tidak selalu lembab, menggukan varietas tahan wereng (Mekongga, Cigeulis, Conde, Inpari 1, Inpari 6 Jete) dan pemantauan secara berkala.
  8. Pemupukan yang seimbang, simbang disini adalah jangan menggunakan urea saja, penggunaan urea yang berlebihan dapat mengakibatkan tanaman mudah roboh serta tanaman rawan terserang penyakit. Pergunakanlah Urea + NPK yang seimbang serta tambahan pupuk lainnya. Berilah pupuk cair atau bisa digunakan PGPR pada waktu pertumbuhan dan tanaman mau berbuah agar pengisian terisi penuh/tidak banyak yang gabuk.
  9. Selalu berkoordinasi dengan Kelompok Tani/Gapoktan serta Petugas Penyuluh Lapang setempat.

By Yusuf Himura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar