Kamis, 06 Januari 2011

PUPUK ORGANIK



Menteri Pertanian Suswono mengatakan Indonesia memerlukan 30 juta ton pupuk organik untuk memperbaiki kesuburan lahan sawah. Hitung-hitungan Mentan luas panen padi nasional 12 juta/tahun, setiap hektar memerlukan pupuk organic rata rata 2 ton perha.

Sehingga perlu 24 juta ton pupuk organik. Sisanya 6 juta ton untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik guna pengembangan SRI. Mengapa Mentan begitu antusias dengan pupuk organik ini? Ini beberapa pertimbangannya:

1. Pupuk organik adalah pupuk lengkap dan multi guna karena mengandung semua unsur yang diperlukan tanaman 12 unsur essential dan 6 unsur mikro. - Selain 18 unsur di atas juga mengandung asam amino, gula, alkohol dan apdehide. - Pupuk bokashi , yang biasa digunakan untuk membuat pupuk organik mengandung mikro organisme yang mendorong berkembangnya mikro organisme di tanah yang melakukan fixasi nitrogen dan oksigen dan mengurai fosfat. - Mengandung enzim yang menghancurkan bahan organik mentah menjadi pupuk siap pakai.

2. Fungsi pupuk organik memiliki multi fungsi yaitu menyediakan semua hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Hara yang disediakan oleh pupuk organik bersifat lengkap (bersifat slow release dan ada yang quick release). Menggemburkan tanah sehingga tanah jadi remah. Pupuk organik bersifat seperti spons, menangkap air, menyimpan air dan melepaskan air (sebagai lokal reservoir). Pupuk organik menyediakan dan mempercepat perbanyakan mikro organisme tanah yang mengikat nitrogen, oksigen dan meningkatkan kadar oksigen dalam tanah. Mengusir dan membunuh hama penyakit tanaman. Dapat digunakan sebagai pupuk atau disemprotkan sebagai insektisida. Membuat akar tanaman lebih lebat dan lebih panjang. Mempercepat pertumbuhan tanaman. Mempercepat perkembangbiakan tanaman yang berasal dari anakan dan tunas. Menyediakan zat yang memperbanyak pembungaan/pembuahan.

3. Keajaiban pupuk organik. Dengan berkembangnya pembuatan pupuk organik yang memanfaatkan sampah kota, sampah kebun, membuat lingkungan bersih dan sehat. Berkembangnya industri pupuk yang memanfaatkan sampah kota yang membuat “masalah” menjadi “sumber pendapatan” kodya/kota kabupaten. Pengolahan pupuk organik dengan menggunakan pupuk organik merubah lingkungan yang keuntungan berlipat menjadi harum dan bersih.



Oleh: Dr. Ir. Soemitro Arintadisastra Med – Community Development Specialist

Tidak ada komentar:

Posting Komentar