Minggu, 31 Oktober 2010

Persembahan untuk Maestro Wayang Suket


Ketidaktahuan generasi muda terhadap salah satu seniman pembuat wayang suket (wayang dari rumput) menggelitik siswa ekstrakulikuler SMA Negeri Rembang, Purbalingga mengabadikannya lewat film dokumenter. Dalam perjalanan riset, para siswa itu memutuskan untuk memproduksi film fiksinya terlebih dahulu.

Seniman asal Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga yang menjadi perhatian siswa pecinta sinema itu bernama Gepuk yang sudah lama meninggal. Gepuk adalah petani tulen, dari tangan petani itulah lahir karya-karya besar namun tidak sebesar pembuatnya. Karena itu, Gepuk yang menurunkan keahliannya pada salah satu cucu kemudian mendapatkan julukan “Maestro wayang suket yang tidak dikenal”.

Astri Rahma Adisti yang bertindak sebagai produser mengatakan seperti halnya generasi muda lain, selama ini mereka tidak tahu sama sekali bila di tanah kelahiran Panglima Jenderal Sudirman ada seniman wayang suket. “Kami mempunyai keinginan besar untuk mengenang dan memperkenalkan tokoh Gepuk sang pembuat wayang suket kepada anak muda,” ungkap siswi yang masih duduk di bangku kelas X ini.

Sebagai salah satu sekolah yang jauh dari pusat pemerintahan Purbalingga, SMAN Rembang sangat peduli dengan perkembangan siswa salah satunya membuka ekskul sinematografi. Karena itu, keinginan para siswa dalam memproduksi sebuah karya film mendapat dukungan dari pihak sekolah. “Film perdana kami ini tidak hanya sebagai media belajar tapi juga akan kami kirim ke berbagai festival film remaja,” tutur Astri.

Kado Terbaik
Produksi film bertajuk “Kado Suket” ini mengisahkan seorang pemuda desa bernama Sarpin. Kesehariannya adalah sekolah dan membantu orang tua dengan menggembalakan kerbau di ladang. Di sela-sela menggembala kerbau, Sarpin terampil menganyam rumput menjadi bermacam tokoh pewayangan.

Suatu ketika Siti, teman sepermainan Sarpin sejak kecil yang juga menjadi teman satu sekolah hendak merayakan ulang tahun ke tujuhbelas. Namun, Sarpin merasa tidak pantas menghadiri perayaan itu.

Bukan ejekan teman-temannya yang menjadi penyebabnya, karena Sarpin sadar bahwa apa yang dikatakan teman-temannya benar adanya. Ia tak akan mampu membeli kado terbaik buat gadis seayu Siti meskipun Sarpin tetap berpikir dan berusaha keras untuk memberikan hadiah terbaik buat gadis desa itu. “Kado terbaik tentu bukan berisi hadiah termahal. Kado terbaik itu yang disukai apalagi mampu menjadi kenangan tak terlupa,” ujar Puspa Juwita sang sutradara.

Puspa merasa mendapat tantangan mengasikan menyutradarai film pertamanya. “Banyak yang harus dipersiapkan dalam membuat film dan dibutuhkan kekompakan teman-teman,” ujarnya.

Kamis, 28 Oktober 2010

Sekilas Info THL TBPP Banyumas





Yoo.. nie ada informasi penting buat para THL-TBPP Kabupaten Banyumas yang patut diketahui dan dimengerti serta dijalankan tentunya loh...ringkasannya bisa dibaca dibawah ini :





Pengumuman

No.002/P/FK THL-TBPP Nas/VIII/2010

Iuran FK THL-TBPP Nasional berdasarkan rekomendasi Musyawarah Nasional II 2010 :

a. Besaran iuran FK THL-TBPP Nasional untuk Tahun 2010 – 2011 adalah S1/DIV Rp 80.000/orang, DIII Rp 55.000/orang dan SPP/SMK Rp 30.000/orang.

b. Iuran pada tahun anggaran 2009 - 2010 : S1/DIV Rp 75.000/orang, DIII Rp 50.000/orang dan SPP/SMK Rp 25.000/orang, tetap ditagihkan kepada yang belum melunasi penyetoran dilakukan dari anggota ke FK THL-TBPP Kabupaten/Kota kemudaian disetorakan ke FK THL-TBPPNasional.

c. Pelunasan dilakukan paling lambat 3 bulan terhitung tanggal 28 Juli 2010.

d. Bagi yang melaksanakan kewajiban akan diberikan kartu anggota



e. Sanksi bagi yang tidak membayar adalah tidak akan mendapatkan kartu anggota sehingga tidak berhak mendapatkan kemanfaatan dari FK THL-TBPP disemua tingkatan.

f. Laporan keuangan akan dibuat FK THL-TBPP Nasional setiap semester ( 6 bulan)

Hasil Rapat pengurus THL-TBPP Kab. Banyumas Kamis, 28 Oktober 2010 yang bertempat di Rumah Makan Kemangi yang dihadiri oleh 18 orang bisa dilihat dibawah ini :

a. Iuran bulanan 2010 – 2011 yang tercantum diatas bisa mulai dibayarkan Nopember 2010.

b. Ketua Kordinator Kab. Banyumas telah memastikan bahwa THL-TBPP Kab. Banyumas telah menjadi anggota Perhiptani sebanyak 120 orang, bagi temen-temen yang belum tercantum silahkan segera melaporkan kepada kordinator THL Kab. Banyumas bila namanya belum tercantum sebagai anggota perhiptani.

c. Informasi dari Bapeluh tentang Surat dari BPSDM :

1. Bupati Banyumas sudah mendapat surat per tanggal 29 September 2010, pada poin 10 Honor THL-TBPP Angkatan I, II dan III hanya selama 8 bulan.

2. Tahun 2011 yang harus mendapatkan dukungan pembiayaan dari pemerintah daerah

- Penyusunan programa penyuluhan pertanian

- Replikasi BPP Model di Kecamatan

- Pengawalan dan Pendampingan BPP Model

- Identifikasi Kebutuhan Informasi Pertanian

- Pendampingan penyusunan rencana kegiatan kelompok tani dan gabungan kelompok tani

- Rembug-rembug petani atau gapoktan atau kelompok tani

- Forum penyuluhan pertanian pedesaan

- Pelatihan penyuluh di Balai Penyuluhan Kecamatan dan Administrasi serta Pelaporan

- Advokasi penumbuhan dan pengembangan posluhdes

- Supervisi, evaluasi dan penilaian kerja penyuluh oleh kordinator penyuluh di Balai Penyuluhan Kecamatan

- Sarana Perkantoran Balai Penyuluhan Kecamatan

- Pertemuan di Kalimantan Timur

- Eksploitasi dan biaya berlangganan internet untuk kegiatan hyper ekstension

- Tambahan Honorarium dan BOP THL selama 4 bulan

Ini adalah surat yang diterima Bupati Banyumas tanggal 18 Oktober 2010, selanjutnya didisposisikan ke pada Bapeluh diterima oleh Bapeluh kemudian didisposisikan Kepala Bapeluh kepada Kasubag Keuangan.

3. Untuk MUSDA PERHIPTANI pada tanggal 27 Nopember 2010, yang rumahnya bertempat di daerah Purwokerto untuk Latihan Menyanyi selama 4 kali dengan peserta dan jadwal akan diinformasikan kembali. Lagu yang dinyanyikan Indonesia Raya, Himne Perhiptani, Bagimu Negeri.

d. Iuran bulanan dan iuran Perhiptani untuk segera di bayarkan paling lambat tanggal 15 Nopember 2010.

e. Bagi yang telah membayar akan diberi blanko dari FK THL-TBPP Nasional untuk segera diisi dan diserahkan serta dibubuhi tanda tangan dengan materai Rp 6.000.

Jumat, 22 Oktober 2010

Pemutaran Film Terkait Pangan


Lebih dari 50 penonton mengisi kursi di salah satu ruang gedung F jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto. Sebagian besar dari mereka tentu mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian ditambah beberapa dosen dan para penggila film di wilayah Purwokerto.

Tidak biasanya fakultas eksak itu, Jumat malam, 22 Oktober 2010, menggelar tontonan film dan mendiskusikannya. Rasa penasaran ternyata telah membawa puluhan mahasiswa itu berbondong-bondong menyaksikan beberapa film terkait pangan.

Acara pemutaran film dan diskusi ini bertajuk “Mangan Ora Mangan Kumpul” hasil kerjasama Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (Himateta) Universitas Soedirman Purwokerto dengan Cinema Lovers Community Purbalingga.

Ratih, salah satu pengurus Himateta, mengatakan sudah cukup lama himpunannya berkeinginan mengadakan pemutaran film bertemakan pangan. “Baru kali ini dapat terlaksana. Dan film-film yang diputar sangat menginspirasi kami untuk belajar mendokumentasikan hasil-hasil pangan sebagai media belajar,” ujarnya.

Gayung Bersambut
Meskipun waktu persiapan acara pemutaran dan diskusi sangat singkat, tidak mengurangi semangat kerjasama Himateta-CLC. Kebetulan ada karya film dokumenter anyar produksi GoldWater Films bertema pangan terkait produksi gula kristal (semut) di Banyumas. Film bertajuk “Ada Gula Semut” sutradara Bowo Leksono kemudian diputar perdana (premier).

Film tersebut bersanding dengan empat film dokumenter lainnya, seperti “Pabrik Dodol” sutradara Ari Rusyadi dari FFTV IKJ, “Lestari Dawet Ayuku” sutradara Dani Dwi Jaka dari JFF SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara, “Ampyang” sutradara Ullinur Rohmah dan “Manco” sutradara Nury Dheniya keduanya dari Fakultas Sastra UMP.

Pada sesi diskusi, disamping sutradara “Ada Gula Semut” adalah Ir. Mustaufik, MP yang bertindak sebagai narasumber. Keduanya dihadirkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar produksi dan prospek gula kristal di Banyumas dan teknik produksi film.

Rabu, 20 Oktober 2010

Premier "Ada Gula Semut"


HIMATETA mempersembahkan

Pemutaran & Diskusi Film
“Mangan Ora Mangan Kumpul”

Premier Film Dokumenter
“Ada Gula Semut”
Sutradara Bowo Leksono
Narasumber Ir. Mustaufik, MP

Jumat, 22 Oktober 2010
Jam 19.00
Ruang F Kampus Teknologi Pertanian
Universitas Soedirman
Jl. Dr. Soeparno Karangwangkal Purwokerto

Ada Gula Semut l Bowo Leksono l GoldWater Film l 19’29” l 2010
Pabrik Dodol l Ari Rusyadi l FFTV IKJ l 10’00” l 2009
Lestari Dawet Ayuku l Dani Dwi Jaka l JFF SMAN 1 Sigaluh l 10’10” l 2010
Manco l Nury Dheniya l FS UMP l 03’07” l 2010
Ampyang l Ullinur Rohmah l FS UMP l 03’44” l 2010

Support by
logo HIMATETA & CLC

Selasa, 19 Oktober 2010

Memaknai Seniman Besar


Siapa Jaka Cahyana? Mungkin bukan siapa-siapa. Tapi dalam kenangan sebagian masyarakat Cilacap, Jaka adalah sosok yang sangat berarti. Dia dikenal sebagai seniman sederhana yang serba bisa; menyanyi, bermain gitar, dan bermain drama.

Sosok almarhum yang dikenal dekat dengan anak-anak inilah yang kemudian mengusik rasa ketertarikan Dewi Kusumawati menangkapnya lewat kamera yang kemudian lolos kurasi One Shot Project. Proyek satu shot yang digagas lebih dari satu tahun ini untuk memberikan penghargaan terhadap seniman-seniman besar dari berbagai bidang kesenian yang meninggal dunia paska reformasi tahun 1998.

Selain film “Ketika Dia Pergi” karya Dewi Kusumawati dari Cilacap adalah “Karya Suzanna Di Warung Kopi” karya Agni Tirta dari Yogyakarta, “Kali Lonthe” karya Surya Adhi Wibowo dari Yogyakarta, dan “Pamflet Elektronik” karya Gelar Agyano Soemantri dari Jakarta, yang malam itu, Selasa 19 Oktober 2010, diputar di Kongkow Cafe Purwokerto dalam rangkaian roadshow ke sembilan kota Jawa dan Bali.

Menurut Dewi Kusumawati, meskipun konsep film satu shot, ia sempat mengalami kesulitan. “Kemudian saya kembalikan kepada sosok almarhum Pak Jaka sendiri, kesederhanaan. Karena bagi kami, kebesaran seniman Jaka adalah kesederhanaannya itu,” tutur istri pegiat film Cilacap Insan Indah Pribadi saat diskusi usai pemutaran.

Seniman Besar
Kebesaran seorang seniman tidaklah dilihat dari seberapa terkenal dia dimata masyarakat. Tapi seberapa berguna seniman itu bagi masyarakatnya. Karena banyak seniman-seniman lokal pada film-film One Shot ini yang berpengaruh secara personal bagi masyarakatnya. “Seniman besar belum tentu terkenal, dan belum tentu pula seniman terkenal adalah besar di dalam masyarakat tertentu,” ungkap Publisis One Shot Project Bayu Bergas.

Dibuatnya proyek ini menurut pengarah kreatif One Shot Project Ismail Basbeth diilhami dari film pertama yang dibuat di dunia ini dengan pola satu shot. “Kehidupan di dunia ini terjadi sekali bagi setiap manusia dan mahluk hidup. Hidup ini adalah one shot,” tutur pegiat film pendek yang baru menelorkan karya bertajuk “Harry Van Yogya”.

Pemutaran dengan fasilitator Cinema Lovers Community Purbalingga berlangsung bersama lebih dari 30 penonton. Diskusi berjalan cukup ramai namun sayang berada di tempat yang tidak representatif. Suara kendaraan di luar dan benturan acara musik karena ketidakprofesionalan pemilik cafe. Jadwal yang sudah diplot untuk pemutaran film masih dilanggar untuk acara lain.

Minggu, 17 Oktober 2010

CPNS Kementrian Pertanian 2010

Kementerian Pertanian membuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) guna mengisi lowongan formasi Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2010 untuk ditempatkan pada Kantor Pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian di seluruh Indonesia.

Tujuan dari rekrutmen ini adalah mencari tenaga-tenaga yang berkompeten di bidangnya, berwawasan luas, bermoral dan berdedikasi tinggi untuk bergabung menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Pertanian untuk membangun pertanian Indonesia yang berkelanjutan. Kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan guna mengisi formasi PNS di Kementerian Pertanian dapat dilihat pada menu Pengumuman.

Pada pengadaan CPNS T.A. 2010 ini Kementerian Pertanian membuat situs web yang dikhususkan untuk pengadaan CPNS, situs web ini dilengkapi dengan sistem Pendaftaran Online dan merupakan satu-satunya cara dan alat yang digunakan untuk mengajukan lamaran. Pelamar dapat mengisikan seluruh data pada formulir yang telah disediakan. Tujuan pengembangan sistem ini adalah agar seluruh proses dapat dilakukan secara online, mudah dan transparan bagi seluruh masyarakat.


Dalam situs web ini tersedia berbagai fasilitas seperti :

  • Pengumuman : Menampilkan pengumuman secara lengkap yang menginformasikan : kualifikasi pendidikan, persyaratan umum dan khusus, ketentuan pendaftaran, pelaksanaan seleksi dan penetapan CPNS, persiapan sebelum mengajukan lamaran serta keterangan lainnya;

  • Data Formasi dan Pelamar : Menampilkan data formasi dan jumlah pelamar yang sudah mendaftar per pendidikan dan per propinsi.

  • Kuota dan Sebaran Formasi : Menampilkan data kuota dan formasi per pendidikan per propinsi berdasarkan kebutuhan Kementerian Pertanian T.A 2010

  • Form Pendaftaran : Elektronik form yang dapat digunakan pelamar dalam mengisikan data-data secara lengkap, mulai dari data pribadi, data alamat, data pendidikan serta data pendukung secara online. Fasilitas ini akan di non-aktifkan pada tanggal 21 Oktober 2010 pada pukul 10.00 wib (lihat agenda kegiatan);

  • Unit Kerja Lingkup Kemtan (Pusat & UPT) : Menampilkan daftar unit kerja Eselon I lingkup Kementerian Pertanian di Pusat dan daftar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian diseluruh Indonesia

  • Rencana Agenda Kegiatan : Menampilkan jadwal kegiatan selama proses pengadaan CPNS;

  • Cetak Kartu Tes : Fasilitas ini dapat digunakan untuk mencetak kartu tes setelah mengisi form pendaftaran secara baik dan benar.

  • Diagram Alur : Menampilkan tahapan yang dilalui dalam proses pengadaan CPNS Kementerian Pertanian T.A. 2010

  • Hasil Tes CPNS T.A. 2010 : Mengumumkan pelamar yang berhasil lolos tes tertulis untuk selanjutnya ditetapkan sebagai CPNS Kemtan formasi tahun anggaran 2010. Menu ini akan di aktifkan pada tanggal yang telah ditentukan.

Untuk mempermudah layanan kepada masyarakat, maka seluruh informasi yang terkait dengan pengadaan CPNS T.A. 2010 ini akan dipublikasikan melalui media cetak nasional, Tabloid Sinar Tani, situs resmi Kementerian Pertanian, situs resmi Eselon I lingkup Kementerian Pertanian serta beberapa situs resmi Unit Pelayanan Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian.

Apabila ada pihak-pihak yang mengatasnamakan pejabat Kementerian Pertanian dan atau panitia pengadaan CPNS Kemtan T.A. 2010 yang menjanjikan dapat membantu meluluskan dengan meminta imbalan sejumlah uang dengan melalui telpon, fax atau lisan agar tidak ditanggapi dan panitia pengadaan CPNS Kemtan T.A. 2010 tidak bertanggung jawab. Apabila dalam penyelenggaraan seleksi ditemukan pelanggaran, agar segera dilaporkan disertai bukti-bukti otentik yang dapat dipertanggung jawabkan baik secara yuridis maupun administratif kepada Menteri Pertanian C.q. Biro Organisasi dan Kepegawaian melalui telpon 021-7804166 dan fax 021-7816180 021-7816780 e-mail : panitia_cpns2010@deptan.go.id

Jakarta, 14 Oktober 2010
Panitia Pengadaan CPNS
Kementerian Pertanian T.A. 2010

lebih lengkap kunjungi http://cpns.deptan.go.id

Jumat, 15 Oktober 2010

STRUKTUR ORGANISASI THL TBPP

KABUPATEN BANYUMAS



  1. Koordinator : M. Arif Hidayat, S.Pt.
  2. Sekretaris : Yoyok Dani Jatmiko, A.Md, Lintang Perwitasari, S.P.
  3. Bendahara : Avriliana Sukowati, S.P, Hafidz Arianto, S.P
  4. Bidang Humas : Ir. Saparpto, Jumeri, S.P.
  5. Bidang Hubungan Luar : 1. Aji sasongko, S.P, Heri Akhmadi, S.P, Agus Sudiyono, A.Md, Taufiqurrohman, A.Md
  6. Bidang Pengembangan SDM : 1. Aviv Ayun P., S.P, Paryanto, S.P.
  7. Bidang Advokasi : 1. Salimin, Ir. Bambang Tjatur Basuki, Indra Mulya K, A.Md
  8. Bidang Komunikasi & Informasi : 1. Yusuf Bahtiar, A.Md, Muhamad Iqbal, A.Md

  • Koordinator THL tingkat BP :
  1. Cikidang : M. Arifin Muflikh, A.Md.
  2. Sumbang : Slamet Pambudi, A.Md, Yoyok Dani Jatmiko, A.Md.
  3. Jompo Kulon : Triangga Wicaksono, A.Md.
  4. Lumbir : Miswanto, SP.
  5. Danaraja : Supriyanto
  6. Menganti : Wahyu Nugroho, SP.
  7. Sumpiuh : Saiq Muamil, A.Md.
  8. Pasiraman : Catam, SP.

Senin, 11 Oktober 2010

Pemutaran & Diskusi ONE SHOT Project di PURWOKERTO


One Shot Project digagas untuk memberikan penghargaan terhadap seniman-seniman besar dari berbagai bidang kesenian (seni rupa, seni musik, seni tari, film, teater, sastra) yang meninggal dunia paska reformasi tahun 1998, yang telah memberikan sumbangan besar pada perkembangan bidang seni masing-masing dan meninggalkan berbagai macam karya seni yang inovatif, menginspirasi, atau berpengaruh pada pergerakan anak muda, atau berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi politik di Indonesia dan dunia.

Setiap film yang terlibat di proyek ini memiliki satu syarat atau ciri khusus, yaitu hanya terdiri dari satu shot utuh (one take one shot), tanpa pengulangan waktu (flashback, non linear), tanpa teknik zoom dan tracking dalam kamera, tanpa teknik cutting dalam editing (cut to), serta teknik apapun dalam film yang tidak dapat dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya. Ini diilhami dari pola kehidupan pada umumnya yang hanya terjadi sekali bagi setiap manusia dan mahluk hidup. Tentunya dalam kehidupan nyata tidak terjadi potongan atau sambungan pandangan seperti dalam teknik editing (cut to), dan mata tidak mempunyai kemampuan bergerak seperti zoom dan tracking seperti dalam teknik kamera. Dan juga dalam kehidupan nyata waktu selalu berjalan maju (linear), tidak ada pengulangan yang tipikal (flashback, non linear) seperti dalam sebuah karya film pada umumnya.

Karya Suzanna Di Warung Kopi
Karya yang secara sederhana dikemas dengan cara pendekatan perekaman yang amatir mengenai kegiatan sehari-hari/percakapan sehari-hari tentang para tokoh. Adanya obrolan-obrolan tentang Fidel Castro, Warkop, dan Suzanna menjadi penguat dalam karya ini untuk konsisten terhadap tema.
Agni Tirta | Yogyakarta
Lelaki kelahiran 23 Nopember 1985 ini, tercatat telah memproduksi beberapa film pendek di kampusnya dan sempat menjadi karyawan sebuah rental VCD ternama di Yogyakarta. Sekarang aktif bekerja di bidang multimedia.

Kali Lonthe
Perasaan menyenangkan timbul saat mendengarkan cerita-cerita unik seniman melalui kenangan seorang sopir yang terekam dengan cara sederhana dalam suatu perjalanan. Mengingatkan pada film Jalan Raya Pos yang memiliki cara yang alternative untuk sebuah film dokumenter. Karya ini merekam dari orang yang memiliki “tribute” atau semacam kenangan yang kemudian seperti menjadi obrolan nostalgia.
Surya Adhi Wibowo | Yogyakarta
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini dikenal sebagai penata kamera di beberapa produksi film pendek. Saat ini sedang berusaha mengembangkan production house bersama rekannya serta menyelesaikan film dokumenter yang sempat tertunda.

Pamflet Elektronik
Selain menggunakan pendekatan perekaman mengenai kegiatan sehari-hari, di dalam karya ini dapat dilihat bagaimana si pembuat beraktifitas, seperti menggunakan internet dan menonton televisi. Karya ini juga mempunyai gaya tersendiri dalam menyampaikan informasi.
Gelar Agyano Soemantri | Jakarta
Pemuda kelahiran Cianjur 24 tahun yang lalu ini, tercatat telah memproduksi beberapa video yang telah diputar di berbagai festival termasuk Rotterdam International Film Festival. Hingga kini aktif di Forum Lenteng.

Ketika Dia Pergi
Karya ini dikemas secara sederhana dan kreatif tetapi sangat unggul dibanding karya-karya yang lain karena bisa menyentuh perasaan meskipun kita sama sekali tidak mengenal tokoh tersebut. Punya pilihan cara yang berbeda dalam menyampaikan informasi.
Dewi Kusumawati | Cilacap
Perempuan kelahiran Wonogiri pada 18 Maret 1980 ini sekarang sibuk menjadi ibu rumah tangga dan membesarkan anak semata wayangnya serta mengembangkan komunitas Sangkanparan bersama suami tercintanya.

JADWAL

CILACAP. 16 Oktober 2010
Kelurahan Lomanis, Jl. Thamrin, Cilacap. Kontak: Insan Indah Pribadi 08121563110

YOGYAKARTA. 16 Oktober 2010
Dreamlight, Jl. Ketandan No. 4, Yogyakarta. Kontak: Suryo Adhi Wibowo: 08562961180

JAKARTA. 16 Oktober 2010
Forum Lenteng, Jl. Raya Lenteng Agung No. 34 Lenteng Agung, Jakarta. Kontak: Andang Kelana: 021 78840373

SOLO. 17 Oktober 2010
Gedung Kesenian Solo, Jl. Slamet Riyadi, Solo. Kontak: Joko Narimo 087836676268

PURWOKERTO. 19 Oktober 2010. JAM 19.30
Kongkow Café, Jl. Prof Dr Bunyamin Ruko B-C, Purwokerto. Kontak: Bowo Leksono 08128062020

SEMARANG. 20 Oktober 2010
Green Cafe, Jl. Banjarsari Selatan Tembalang, Semarang. Kontak: Laura Simatupang 085225277460

MALANG. 20 Oktober 2010
Galeri Foto MAMIPO, Jl. Kediri 4, Malang. Kontak: Arief Ahmad Yani 085655501643

SURABAYA. 23 Oktober 2010
Cirkel Café @CCCL, Jl Darmokali 10, Surabaya. Kontak: Dedy 085648425110

BALI. 26 Oktober 2010
Griya Musik Irama Indah, Jl. Diponegoro 114, Denpasar. Kontak: Lindia 08814625096

Website:
www.oneshotproject.in

Minggu, 10 Oktober 2010

Layar Tancap Masa Kini


Malam itu, cuaca sangat berpihak. Hujan sepanjang tahun yang biasanya turun siang malam, tidak dengan malam itu. Bahkan bintang gemintang pun tanpa malu-malu saling bermunculan, menghias angkasa raya.

Layar putih sudah terbentang sejak sorenya. Beberapa mahasiswa dan pemuda karang taruna bahu-membahu membentangkan layar. Tak lama, pengeras suara pun tiba disusul alat proyektor. Selepas waktu isya, penonton dari berbagai penjuru mulai berbondong.

Sebuah tontonan lawas yang kini jarang ditemukan, layar tancap. Malam itu, Sabtu, 9 Oktober 2010, di Lapangan Kelurahan Grendeng, kompleks kampus Unsoed Purwokerto digelar. Penggagas acara tersebut adalah HMI Komisariat Fisip Unsoed kerja bersama Karang Taruna “Satria Muda” Kelurahan Grendeng, Purwokerto dan Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga.

“Inyong wis lawas pisan ora menangi tontonan kaya kiye. Dadi kelingan jaman semono, rasane semanger pisan,” (Saya sudah lama sekali tidak menjumpai tontonan seperti ini. Jadi ingat jaman itu, rasanya menyenangkan sekali) tutur Sardi (45 tahun). Warga Kelurahan Grendeng ini menonton dengan mengajak anak dan istrinya sembari membawa tikar untuk alas duduk.

Ada sembilan film pendek yang disuguhkan. “Culoboyo Juniol” sutradara Mohammad Solikin dari Surabaya, “Lastri, Apa Sing Kowe Goleti?” sutradara BW Purba Negara dari Yogyakarta, “Superheru” sutradara Gatot Artanto dari Purwokerto, “Perang Bubar”, “Endhog”, “Sandal Jepit”, “Nyarutang”, “Sekitar Midnight”, dan “Gajian” masing-masing dari Purbalingga.

Mengalihkan Perhatian Warga
Panitia sempat menyangsikan akan datangnya penonton. Tidak sekedar soal cuaca, Purwokerto adalah wilayah perkotaan yang warganya memiliki beragam tontonan alternatif. Tapi buktinya, sekitar seribu lebih warga termasuk mahasiswa Unsoed larut dalam tontonan Layar Tanjleb.

Penonton mewakili golongan tua, tontonan layar tancap adalah sebuah klangenan karna sudah sejak belasan tahun tidak menemukan kembali tontonan semacam ini. Sementara bagi anak-anak atau bahkan anak muda, layar tancap adalah media rakyat baru. Lebih dari itu, layar tancap yang dulunya memutar film-film komersil, kali ini menyuguhkan film-film pendek lokal yang tak kalah segar.

Apapun, ini satu perjuangan anak-anak muda Banyumas Raya meski hanya hitungan jam, mengalihkan perhatian warga untuk meninggalkan layar kaca, meninggalkan sinetron kita.

Senin, 04 Oktober 2010

Layar Tanjleb Grendeng


9 Oktober 2010 l Jam 19.30 l Lapangan Grendeng Universitas Soedirman Purwokerto

Culoboyo Juniol
Mohammad Solikin l Gathotkaca Studio l 07:00 l 2010
Dua tokoh khas Kota Surabaya yang masih balita. Culo Cudilo mengajak bermain bola sahabatnya Boyo Ditdoyo. Namun Boyo sedang sibuk mengerjakan PR. Sebuah film yang bercerita tentang anak Jawa Timur dengan pendekatan dialog bahasa anak, bahasa cadel (belum pandai berbicara)

Perang Bubar
Agus Darmawan & Bowo Leksono l Bochary Film l 18:30 l 2006
Bagaimana anak-anak dengan balutan tradisi saat berhadapan dengan anak-anak modern? Kisah tentang perang antarbudaya. Perang yang diwakili perselisihan antara mesin perang modern dan tradisional. Mereka saling berhadapan, menerjang, saling berjatuhan. Dan saat kegentingan itu, perang pun bubar!

Superheru
Gatot Artanto l La Cimplung l 28:48 l 2004
Superheru, pahlawan Banyumas tak mudah menyerah meraih citanya, meskipun cinta tak memihaknya.

Endhog
Padmashita Kalpika l Brankas Film l 15:12 l 2010
Kisah eksperimen untuk membuktikan antara melahirkan dan bertelur.

Sandal Jepit
Bani Dwi K l Masih Timur Film l 15:15 l 2009
Seorang anak yang selalu kehilangan sandal jepitnya dan selalu menggantinya dengan membeli yang baru.

Nyarutang
Asep Triatno l Bozz Community l 09:31 l 2009
Jono yang menemukan dompet Adel secara tidak sengaja kemudian Jono berusaha membayar hutang atas uang yang dipakainya.

Sekitar Midnight
Felix & Pito l Teater Brankas l 15:44 l 2009
Malam Jumat Kliwon bagi orang desa masih dianggap misteri. Apa jadinya kalau itu terjadi dan nyata?

Lastri Apa Sing Kowe Goleti?
BW. Purba Negara l Limaenam Films l 15:25 l 2008
Saat aku berusaha mencuri bibirmu, ternyata bibirku justru telah kamu curi. Apapun yang kita bicarakan, kamu selalu berada di seberang yang lain, bahkan sampai kamu benar-benar pergi.

Gajian
Bowo Leksono l Laeli Leksono Film l 28:09 l 2004
Sebuah film tentang kesabaran, kesetiaan perempuan, dan tanggung jawab lelaki dalam membagi gajian.

HMI Komisariat Fisip Unsoed l Karangtaruna Kelurahan Grendeng l CLC Purbalingga