Kamis, 19 Juni 2014

Bioskop Rakyat Putar Dokumenter Puitis



Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga kembali menggelar Bioskop Rakyat (Biora) pada Sabtu malam, 21 Juni 2014, mulai jam 19.30 di Markas Besar CLC jalan Puring nomor 7, selatan Alun-alun Purbalingga. Pemutaran film ini terbuka untuk umum dan gratis.

Program bulanan kali ini, akan memutar film-film dokumenter puitis yang dibuat para sutradara mancanegara. Usai pemutaran akan digelar diskusi bersama Direktur CLC Bowo Leksono, Asep Triyatno seorang editor film, dengan moderator Canggih Setyawan.

Film-film yang akan diputar antara lain, “Symphony Diagonale” karya Viking Eggeling dari Swiss tentang pengembangan gagasan tandingan elemen linear, pengertian grafis dikembangkan secara berurutan dan berhubungan satu sama lain dalam bentuk vertikal atau gulir, menggunakan film untuk memberikan gulungan bentuk kinetik.

Film dari Belanda “Regen” yang disutradarai Mannus Franken, Joris Ivens tentang hujan yang turun di kota Amsterdam. Sementara Chris Marker dari Perancis dalam “San Soleil” menyambung potongan-potongan gambar dari film Hitchcock, gambar dari film ataupun footage berita lain, maupun gambar yang ia rekam sendiri. Film dinarasikan oleh suara wanita sedang membacakan sebuah surat dari seorang juru kamera.

Penanggung jawab Biora Canggih Setyawan mengatakan, kali kedua, program regular Biora bekerjasama dengan In-Docs Jakarta. “Pemutaran film dari CLC merupakan tawaran bagi siapapun untuk mengapresiasi dan berdiskusi lewat medium film,” tuturnya.

Sabtu, 14 Juni 2014

Mendekatkan Film Pendek dengan Warga Desa



Suwitno (45 tahun) bersama istri dan anaknya sempat berkaca-kaca saat presenter mempersilakan mereka maju untuk mendekat ke layar untuk menerima sekedar bingkisan dari para pelajar.

Tak banyak kata yang terucap, selain terima kasih dan harapan agar film-film yang dibuat oleh pelajar Purbalingga terus maju. “Ya tidak menyangka, kami yang orang tidak punya difilmkan. Padahal tidak ada bagus-bagusnya,” ujar Suwitno.

Suwitno sekeluarga adalah subyek dalam film dokumenter “Penderes dan Pengidep” sutradara Achmad Ulfi produksi Papringan Pictures ekstrakulikuler sinematografi SMA Kutasari Purbalingga. Film teranyar produksi 2014 ini sudah mulai menuai prestasi.

Malam itu, Sabtu, 14 Juni 2014, sengaja program pemutaran film bermedium Layar Tanjleb ekskul sinema SMA Kutasari ditempatkan di wilayah subyek film, tepatnya di pelataran warga RT 10 RW 05 Desa Candiwulan, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga.

Terpal berukuran cukup lebar digelar sebagai alas. Ratusan warga berkumpul memadati pelataran rumah-rumah warga dimana layar putih ditancapkan. Sebagian lainnya menonton dari teras rumah warga.

Menurut Achmad Ulfi, yang juga ketua ekskul sinema SMA Kutasari, mulai tahun ini memprogramkan pemutaran film-film karya pelajar sekolahnya di luar lingkungan sekolah. “Sudah cukup banyak karya film pendek dan dokumenter dari sekolah kami sejak tahun 2011. Karna itu, harus dipertontonkan kepada sebanyak-banyaknya orang,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, diputar enam film pendek dan dokumenter karya pelajar SMA Kutasari, yaitu Kalung Sepatu (2011) dan Bangku Untuk Remaja (2012) keduanya disutradarai oleh Dwi Astuti, Bukan Bangku Sekolah (2012) sutradara Winda Novia Wardani, Gang Selingkuh (2013) sutradara Wildan Aji Saputra, Air (2013) sutradara Melinda Intan, dan Penderes dan Pengidep (2014) sutradara Achmad Ulfi.

Direktur Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga Bowo Leksono mengatakan, program pemutaran film ini tidak hanya melatih pelajar yang tergabung di ekskul sinema belajar teknis pemutaran bermedium layar tanjleb. “Terpenting bagaimana film-film mereka sampai pada penontonnya, terutama warga desa yang memang dekat dengan persoalan-persoalan dalam film,” ungkapnya.

Kamis, 12 Juni 2014

SMA Kutasari Gelar Layar Tancap



Untuk lebih mendekatkan film pendek pada penontonnya, Papringan Pictures ekstrakulikuler sinematografi SMA Kutasari Purbalingga berencana menggelar pemutaran film berupa layar tancap pada Sabtu malam, jam 19.30, 14 Juni 2014 di RT 10 RW V Desa Candiwulan, Kecamatan Kutasari, Purbalingga.

Menurut Ketua Ekskul Sinematografi Achmad Ulfi, pemutaran film di desa ini merupakan kegiatan ekskul yang sudah diprogramkan. “Kami akan memutar sedikitnya enam film pendek dan dokumenter karya ekskul kami mulai produksi tahun 2011,” jelasnya.

Film-film yang akan disuguhkan pada masyarakat desa antara lain, Kalung Sepatu (2011) dan Bangku Untuk Remaja (2012) keduanya disutradarai oleh Dwi Astuti, Bukan Bangku Sekolah (2012) sutradara Winda Novia Wardani, Gang Selingkuh (2013) sutradara Wildan Aji Saputra, Air (2013) sutradara Melinda Intan, dan Penderes dan Pengidep (2014) sutradara Achmad Ulfi.

SMA Kutasari merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Purbalingga dengan kegiatan perfilman pelajar yang dari awal keberadaannya memiliki prestasi tingkat nasional. Film-film pendek dan dokumenter yang mereka produksi dekat dengan kehidupan masyarakat dimana siswa dan sekolah itu berada.

Salah satu pegiat Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga Canggih Setyawan mengatakan, memutarkan film-film karya pelajar Purbalingga kepada masyarakat desa ini justru yang paling penting. “Pemutaran ini mempunyai arti mengembalikan film kepada penontonnya, ya warga desa yang memang terwakili persoalan-persoalannya dalam film itu,” tuturnya.