Minggu, 31 Agustus 2014

Kos Bulanan Purwokerto

Tahun Ajaran baru telah tiba, bagi temen-temen yang sedang kebingungan mencari tempat Kos Bulanan di daerah purwokerto. Ada alternatif tempat kos-kosan. bertempat di Jalan Ahmad Yani Gg. II No.8 Purwokerto (Alun-Alun ke utara ada perempatan ke arah utara kiri jalan gang pertama) kediaman Bapak Sumardi Hp . 085227457905 (As).  Ancer-ancernya setelah masuk gang sebelum tanjakan kanan jalan yang ada tralis warna kuning (utara jalan). Bagi temen-temen yang berminat mencari tempat kos :

1. Dekat dengan akses jalan

2. Dekat dengan Alun-alun Purwokerto

3. Dekat dengan SMU Muhammadiyah I Purwokerto

4. Angkot mudah

5. Lokasi diperkotaan




Sabtu, 30 Agustus 2014

Movie Day ACFFest 2014 di Purbalingga



Anti Corruption Film Festival (ACFFest) 2014 yang diadakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerjasama dengan United States Agency International Development (USAID) dan Management Systems International (MSI) akan menggelar program Movie Day di 10 kota di Indonesia. Salah satu kota yang disambangi adalah Purbalingga.

Movie Day ACFFest di Purbalingga akan digelar pada Sabtu, 6 September 2014 di Hotel Kencana Jl. Pujowiyoto No. 1 Purbalingga mulai jam 08.00 hingga 16.00. Kegiatan yang menggandeng partner lokal Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga ini terbuka untuk umum dan gratis.

Direktur CLC Bowo Leksono mengatakan, kegiatan ini merupakan kesempatan baik, khususnya bagi anak-anak muda dan warga Purbalingga serta Banyumas Raya, mengetahui lebih dalam seluk-beluk tindak pidana korupsi. "Harapannya, banyak anak-anak muda yang terlibat dalam kegiatan ini," ungkapnya.

ACFFest sendiri merupakan ajang apresiasi terhadap bakat-bakat muda kreatif yang bertujuan meningkatkan kesadaran, dukungan dan partisipasi masyarakat Indonesia terhadap upaya pemberantasan korupsi, serta menanamkan perilaku anti-korupsi sebagai bagian dari gerakan, kampanye dan pendidikan anti-korupsi melalui media film.

Beberapa rangkaian acara yang diselenggarakan ACFFest yaitu Festival Film, Kompetisi Film dan Movie Day. Untuk kompetisi film dibuka kategori film fiksi pendek pelajar dan umum, film dokumenter pendek pelajar dan umum, film animasi pendek umum, dan video citizen journalism untuk umum.

Menurut Manajer ACFFest Ridla An-nuur, setiap karya yang dikirimkan pada Kompetisi ACFFest 2014 mengandung nilai-nilai tentang Kejujuran, Kepedulian, Keadilan, Kemandirian, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Kesederhanaan, Keberanian dan memiliki muatan pesan anti-korupsi yang kuat. "Sementara festival film akan digelar pada 9-12 Desember 2014 di Yogyakarta," ujarnya.

Pada gelaran Movie Day di festival yang memasuki tahun ke dua ini, selain di Purbalingga, juga sudah mulai digelar sejak 27 Agustus 2014 di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Bali, Mataram, Makassar, Manado, dan Palembang.

Dalam kesempatan itu, akan diisi program talkshow membahas isu korupsi bersama Pimpinan KPK, pemutaran film-film pendek bertema antikorupsi disertai diskusi, workshop pembuatan video citizen journalism, dan pameran anti-korupsi. "Sudah dijadwalkan, Ketua KPK Abraham Samad akan menjadi narasumber talkshow di Purbalingga. Semoga tidak ada kendala sehingga bisa bersemuka dengan warga Purbalingga dan sekitarnya," kata Ridla.

Minggu, 24 Agustus 2014

Workshop Bantu Pembuat Film Wujudkan Cita-Cita



Sore itu, Minggu, 24 Agustus 2014, di Markas Besar (Mabes) Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, para penikmat film di Purbalingga dan sekitarnya disuguhi tontonan dokumenter yang ringan namun tetap tidak kehilangan kualitas pada Program Bioskop Rakyat (Biora).

Program pemutaran film reguler dari CLC digelar dengan memutar dan mendiskusikan film-film dokumenter pendek hasil workshop Kikstart! dari In-Docs Jakarta. Film-film yang diputar antara lain; "Serupa Tapi Tak Sama" sutradara Dewi Yanti, "Tadulako Mild" sutradara Nur Soima Ulfa, dan "Gondrong Dilarang Kuliah" sutradara Yose Hendra.

Ade Pangestu, salah satu penonton, mengatakan In-Docs sebagai penyelenggara workshop dinilai cukup membantu pembuat film di daerah dalam mewujudkan cita-citanya membuat film. "Bagi saya yang selalu merasa masih awam dalam membuat film, tentu ingin program workshop produksi film semacam ini bisa mapir di wilayah Banyumas Raya," tutur siswa SMK Bawang Banjarnegara ini.

Tiga film dokumenter pendek yang diputar dan diapresiasi anak-anak muda Purbalingga dan sekitarnya itu memang merupakan hasil workshop di luar pulau Jawa, yaitu di Palu dan Sumatera Barat. Banyak macam persoalan yang menarik untuk difilmkan.

Penonton lain, Tria Nuraini sangat terkesan dengan film bertajuk "Serupa Tapi Tak Sama". Bagi Tria, butuh cara tertentu pembuat film dalam mengambil gambar anak berkebutuhan khusus dan bagimana kerelaan orang tua mereka dalam berbagi pengalaman. "Dalam film ini, endingnya yang penting dan penuh pesan," ujar siswi SMK 1 Purbalingga.

Penanggung Jawab Biora Canggih Setyawan mengatakan, program reguler Biora sebulan sekali ini tidak hanya mengajak penonton mengapresiasi film tapi juga saling bertukar pikiran dengan sesama penonton lewat diskusi. "Sedikit atau banyak penonton tidak berpengaruh pada program yang kami gelar. Menonton film harus dibudayakan di sebuah kota yang sudah dikenal sebagai basis pembuat film," jelasnya.

Selain menggelar pemutaran film reguler terbuka dan gratis untuk umum, keberadaan Perpustakaan Film dan Buku Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB) juga terbuka bagi siapa saja untuk mengaksesnya. Disamping itu, siapa pun juga boleh datang ke Mabes CLC untuk menonton film-film yang tersedia untuk referensi.

Sabtu, 23 Agustus 2014

Layar Tanjleb Agustusan di Dua Lokasi KKN



Menutup Program Layar Tanjleb Agustusan yang diinisiasi Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, digelar di dua tempat berbeda pada Sabtu, 23 Agustus 2014. Lokasi pertama di pelataran kantor Desa Kanding, Kecamatan Somagede, Banyumas dan di pelataran kantor Desa Timbang, Kecamatan Kejobong, Purbalingga.

Di kedua lokasi itu hasil kerjasama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Di Desa Kanding dengan KKN Posdaya Universitas Jenderal Sodirman (Unsoed) Purwokerto sekaligus menjadi malam perpisahan mahasiswa KKN dengan warga dan di Desa Timbang dengan KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Koordinator Mahasiswa Desa (Kormades) KKN Posdaya Unsoed Desa Kanding Nanki Nirmanto mengatakan, selain pemutaran film Layar Tanjleb juga ada panggung hiburan. "Ini kesempatan bagi kami untuk berpisah dengan sebagian besar warga desa yang berkumpul, setelah selama sebulan lebih kami menggelar program KKN," ungkap manajer CLC ini.

Bagi kedua mahasiswa KKN kesempatan untuk memberi laporan kegiatan secara audiovisual, bahkan untuk KKN Posdaya Unsoed berhasil membuat video profil Desa Kanding yang malam itu hasilnya dipertontonkan dan langsung diserahkan kepada kepala desa.

Untuk KKN UMP, memberi hiburan layar tanjleb juga dinilai hiburan yang berbeda bagi warga. Dengan dibantu peralatan pemutar film dari Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Pemkab Purbalingga, mereka berkesempatan membagi hadiah lomba-lomba agustusan bagi anak-anak yang telah digelar.

Menurut Triyan Akbar Ma'rij selaku Kormades KKN UMP, memberi hiburan bagi warga tidaklah mudah apalagi dengan dana KKN yang sangat terbatas. "Ternyata masih ada layar tanjleb sebagai tontonan yang menghibur sekaligus mendidik," ujarnya.

Ada enam film pendek dan panjang yang diputar, yaitu "Langka Receh" dari SMP 4 Karangmoncol Purbalingga, "Sekuntum Anggrek Putih" dari SMA Bukateja Purbalingga, "Lawuh Boled" dari SMK Rembang Purbalingga, "Lembar Jawaban Kita" sutradara Sofyana Ali Bindiar, "Rena Asih" sutradara Lingga Galih Permadi dan "Pasukan Berani Mati" sutradara Imam Tantowi.

Direktur CLC Bowo Leksono, dalam catatan CLC, sedikitnya ada delapan titik Program Layar Tanjleb Agustusan. "Tentu program ini akan berlanjut di tahun-tahun mendatang. Kami terbuka untuk bekerjasama dengan pihak manapun terkait program pemutaran film di ruang terbuka bagi warga," jelasnya.

Biora Putar Film dari Kikstart!



Program Bioskop Rakyat (Biora) Purbalingga berupa pemutaran film dan diskusi kembali digelar pada Minggu, 24 Agustus 2014 jam 15.30 di Markas Besar (Mabes) Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, jalan Puring nomor 7 (belakang Lembaga Pemasyarakatan) Purbalingga.

Penanggung jawab Biora Canggih Setyawan mengatakan, program reguler yang digagas CLC Purbalingga kali ini memutar film-film dokumenter produk Program Kikstart! dari In-Docs Jakarta. "Ada tiga film yang akan diputar dan didiskusikan. Film-filmnya sederhana, namun cukup dekat dengan para pembuatnya," katanya.

Ketiga film itu diproduksi di luar Jawa, seperti "Serupa Tapi Tak Sama" sutradara Dewi Yanti yang bercerita tentang anak-anak berkebutuhan khusus. Yana (8 tahun) terlahir dengan down syndrome, namun ibunya tetap bersemangat mendidik Yana supaya ia dapat tumbuh seperti anak-anak lainya.

Sementara film "Tadulako Mild" berkisah tentang Fikar dan panitia Pelatihan Jurnalistik yang mempunyai misi: Pelatihan harus sukses terlaksana. Mereka mencoba mendekati PT. Djarum untuk mendapatkan bantuan dana. Mereka punya harapan besar, karena PT. Djarum telah mengubah kampus mereka menjadi tempat promosi produk-produk LA Lights. Berhasilkah mereka?

Untuk film "Gondrong Dilarang Kuliah" membahas soal Adit yang meskipun berprestasi di bidang kesenian, ia tetap dilarang berambut gondrong oleh kampusnya. Gara-gara rambut, Adit mendapat banyak masalah; ia tidak bisa mengakses portal Universitas, namanya tidak ada di daftar murid, bahkan ia terancam tidak bisa mengikuti ujian. Bisakah Adit mempertahankan gaya rambut yang merupakan ekspresi dirinya itu?

Selasa, 19 Agustus 2014

Layar Tanjleb Agustusan di Desa Makam dan Kertanegara



Belasan pemuda bahu-membahu menancapkan layar di sebuah pelataran warga, Senin, 18 Agustus 2014. Mereka adalah panitia Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke-69 Dusun Sprit RT 03 RW III, Desa Makam, Kecamatan Rembang, Purbalingga. Anak-anak tampak berlarian, senang karena malamnya akan digelar pemutaran film sebagai hiburan warga.

Suasana sama, pada jam dan hari yang sama terjadi di lapangan Desa Kertanegara, Kecamatan Kertanegara, Purbalingga. Program Layar Tanjleb Agustusan dari Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, malam itu digelar dua titik sekaligus.

Pada sambutannya, Ketua RT 03 RW III Desa Makam Fuad Iskandar, merasa gembira melihat warga guyub berkumpul. "Ini kesempatan baik bagi warga untuk memupuk kerukunan. Harapannya, tontonan film ini selain mendidik juga menjadi tontonan yang aman dan nyaman bagi warga," tuturnya.

Baik di Desa Makam maupun Desa Kertanegara, pemutaran film layar tanjleb dijadikan sebagai malam puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI. Pada kesempatan itu, sekaligus untuk membagikan hadiah pada para pemenang beragam lomba yang sempat digelar hari-hari sebelumnya.

Penanggung jawab Program Layar Tanjleb Agustusan CLC Canggih Setyawan mengatakan, seperti halnya desa dan kelurahan lain, CLC juga memfasilitasi pembuatan dokumentasi video sekaligus foto rangkaian kegiatan agustusan. "Video dokumentasi ini turut diputar di layar tanjleb dan seluruh warga akan menantinya," katanya.

Sementara ada enam film pendek dan panjang yang diputar, yaitu "Duren" dari SMA 2 Purbalingga, "Selendang Lengger" dari SMA Rembang Purbalingga, "Sekuntum Anggrek Putih" dari SMA Bukateja Purbalingga, "Lembar Jawaban Kita" sutradara Sofyana Ali Bindiar, "Rena Asih" sutradara Lingga Galih Permadi dan "Pasukan Berani Mati" sutradara Imam Tantowi.

Setelah menggelar di 5 titik pemutaran di Banyumas Raya, program layar tanjleb masih berlanjut. Berikutnya, Sabtu, 23 Agustus 2014 di Desa Timbang, Kecamatan Kejobong, Purbalingga dan Desa Kanding, Kecamatan Somagede, Banyumas.