Senin, 14 Oktober 2013

Workshop Produksi Film SMK YPLP Perwira Purbalingga



Tidak mau ketinggalan dengan SMA dan SMK negeri di Purbalingga, SMK YPLP Perwira Purbalingga menggelar workshop produksi film pada Sabtu-Minggu, 12-13 Oktober 2013, di lingkungan sekolah.

Workshop yang diikuti sekitar 25 siswa ini difasilitasi Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga. Berbagai materi diberikan kepada peserta workshop terkait dasar-dasar film. Mulai dari meresensi film, manajemen produksi, penulisan skenario, teori dan praktik tata kamera, serta teori dan praktik tata gambar (editing).

“Saya ingin menambah wawasan dan pengalaman dalam dunia perfilman, karena saya merasa ini sangat terkait dengan jurusan yang saya ambil,” ungkap Nisaul Falah, siswa kelas X jurusan Multimedia.

Berdiri Ekskul
Keberadaan karya film pendek di SMK YPLP Perwira Purbalingga sudah ada sejak 2011. Seperti halnya sekolah-sekolah lain di Purbalingga, sekolah di bawah Yayasan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ini pun turut mengukir prestasi tingkat Nasional.

Sebut saja karya-karya seperti “Pit Ontha” (2011) yang berhasil menyabet terbaik II kategori fiksi Festival Film Pelajar Jogja 2011, “Keluarga Jajang” (2012) juara III kategori pelajar Kompetisi Film ‘Generasi Muda Generasis Peduli Pajak’ 2012, “Jamban Pabrik” (2013), dan “Gedang Goreng Soklat” (2013) sebagai juara II Festival Film Pendidikan Yogyakarta 2013, film fiksi terbaik III Festival Film Surabaya 2013, film fiksi terbaik Festival Film Dieng (FFDi) 2013, terbaik II Gelar Karya Multimedia 2013, dan film terbaik Festival Film Pelajar Kine Klub 2013

Prestasi yang berhasil diukir ini, memancing pihak sekolah untuk menjadikan film pendek sebagai salah satu ekstrakulikuler. Karena itu di tahun ini, film pendek resmi sebagai ekskul sinematografi di SMK YPLP Purbalingga.

Kepala SMK YPLP Purbalingga Kurniawan Hery, S.Pd. mengatakan, pada dasarnya setiap anak didik mempunyai kemampuan di bidangnya masing-masing. “Beberapa jurusan di sekolah kami sangat terkait dengan film pendek, karena itu harus kami fasilitasi,” jelasnya.

Sementara menurut ketua ekskul sinematografi terpilih Octa Berna Ratungga, karena sudah resmi diakui sekolah, perlu ada pengurus agar organisasi ekskul ini mampu berjalan dengan baik. “Tanggung jawab pengurus harus mampu menjalankan organisasi, sehingga di eksul ini tidak hanya belajar film tapi juga belajar berorganisasi,” tutur siswa kelas XI jurusan teknik komputer jaringan (TKJ).